Sri Ningsih Raih Penghargaan Kepala Sekolah Transformatif 2025

Sabtu 22-11-2025,06:55 WIB
Reporter : Meiwan Dani Ristanto
Editor : Rochman Gunawan

BREBES, diswayjateng.id - Kepala SMA Negeri 2 Brebes Sri Ningsih meraih penghargaan Kepala Sekolah Transformatif 2025 di Solo, Jawa Tengah. Penghargaan tersebut diraih atas berbagai inovasi dan program yang telah dilakukan. Sehingga transformasi digital di sekolah terus dikembangkan.

‎"Terima kasih, penghargaan ini karena kerja keras seluruh warga sekolah. Saya maknai sebagai tanda bahwa proses yang kami jalankan bersama secara kolabortif  di SMA Negeri 2 Brebes dengan  guru, siswa, dan seluruh ekosistem sekolah diakui secara luas," kata Kepala SMA Negeri 2 Brebes Sri Ningsih.

‎Ningsih merasa bersyukur sekaligus terdorong untuk terus bersama melanjutkan transformasi pendidikan yang lebih kuat, inklusif, dan berdampak bagi masa depan anak-anak khususnya di SMA Negeri 2 Brebes agar semakin maju. Transformasi itu berangkat dari tiga fondasi besar yaitu Digitalisasi Pembelajaran, yang sudah kami mulai sejak lama melalui berbagai platform, bahkan sebelum di SMA 2 Brebes sudah berjalan. Pihaknya hanya menguatkan dan meyebarkan dengan menguprgade sesuai kebutuhan pembelajaran sekarang.

‎"Gerakan Literasi dan Numerasi, yang kami kemas melalui program turor sebaya dan program duta literasi hingga nyata dirasakan siswa dan menghasilkan karya
‎Kultur Kolaboratif dan Humanistik, di mana setiap guru menjadi mitra belajar," ungkapnya.

‎Ningsih menyampaikan guru senior menjadi teladan pengembangan diri dan mentor sebaya. Sedangkan untuk guru muda banyak yang memiliki kompetensi menjadi motor penggerak dan menyebarkan praktek baiknya pada teman sejawat. Sehingga tercipta budaya tumbuh bersama. Kuncinya adalah kebersamaan dan keberlanjutan, gerakan literasi dan numerasi tidak hanya menjadi program, tetapi menjadi gerakan dan budaya sekolah.

‎"Saya bukan siapa-siapa mas jika gurunya tidak mau digerakan, gurunya yang  hebat , karena sebelum saya hadir, sekolah ini sudah bagus, saya hanya memantik guru untuk terus berkarya dan adaptif dengan kebutuhan pembelajaran abad 21, dan melakukan inovasi  kecil didlamanya.
‎Semua bergerak bersama guru, siswa, orang tua, hingga alumni," ujarnya.

‎Guru adalah inti transformasi, pihaknya selalu menekankan bahwa tidak ada perubahan besar tanpa kapasitas guru yang meningkat. Karena itu, sekolah memperkuat dengan adanya Komunitas Belajar Guru, Mentoring sebaya, Peran guru senior sebagai role model,
‎Pelatihan digital dan pedagogi modern,
‎Budaya refleksi setiap akhir pembelajaran.
‎Guru SMA Negeri 2 Brebes memiliki semangat besar, dan itu modal emas bagi sekolah.

‎"Saya pribadi, ini adalah amanah sekaligus pengingat bahwa tanggung jawab saya semakin besar. Bagi sekolah, ini menjadi energi positif untuk terus bergerak maju,
‎penghargaan ini bukan pencapaian saya semata,  melainkan milik seluruh keluarga besar SMA Negeri 2 Brebes," terangnya.

‎Ningsih berharap semakin banyak sekolah yang berani melakukan inovasi, memperkuat budaya literasi-numerasi, dan memprioritaskan pembelajaran mendalam.
‎Apalagi saat ini menghadapi tantangan abad 21 yang kompleks, sehingga transformasi pendidikan adalah suatu keniscayaan.

‎"Saya juga berharap kolaborasi antar sekolah, pemerintah daerah, dan komunitas terus diperkuat demi mutu pendidikan yang merata. Apresiasi bukanlah tujuan saya untuk membangun sekolah, itu bonus saja, seandainya saya tidak memangpun maka akan terus semangat berkarya, dan perubahan bisa dimulai dari ruang kelas kita sendiri, transformasi tidak harus selalu besar; yang terpenting adalah konsisten, kolaboratif, dan berorientasi pada kebutuhan anak, Jangan takut mencoba, jangan berhenti belajar, dan jangan hilang semangat dalam mengabdi," pungkasnya.

Tags :
Kategori :

Terkait