SLAWI, diswayjateng.id – Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah, Nawal Nur Arafah Taj Yasin, menyerukan penguatan sinergi antara Posyandu dan PAUD di seluruh Jawa Tengah. Gerakan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan partisipasi anak usia dini dalam pendidikan prasekolah, demi mencetak generasi emas yang sehat, cerdas dan berkarakter.
Hal itu disampaikan Ning Nawal saat menghadiri Pengajian dan Silaturahmi Tim Penggerak PKK Kabupaten Tegal di Balai Desa Setu, Kecamatan Tarub.
Menurutnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD di Jawa Tengah tahun 2024 baru mencapai 47,65 %. Angka ini masih tergolong rendah, sehingga diperlukan terobosan nyata melalui integrasi layanan Posyandu dengan PAUD.
“Yang harus kita upayakan saat ini adalah bagaimana setiap Posyandu bisa menjadi tempat belajar dan stimulasi bagi anak usia dini. Jadi tidak hanya soal timbang berat badan, tapi juga mendidik dan menyiapkan masa depan mereka,” tegas Ning Nawal.
BACA JUGA:Awasi Berdirinya PAUD dan TK Ilegal
BACA JUGA:Ayok Membatik Bersama Bunda PAUD Kabupaten Tegal
Ia mengapresiasi Posyandu Setu yang sudah memenuhi enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan berhasil menjadi contoh transformasi layanan terpadu di tingkat desa. Desa Setu dinilai berhasil menggabungkan edukasi kesehatan dan pendidikan anak usia dini secara harmonis.
Tak hanya itu, Ning Nawal juga memperkenalkan program PAUD Emas (PAUD berbasis masyarakat untuk generasi emas) yang merupakan bentuk komitmen Ngopeni Bocah Nglakoni Wajib Setahun Prasekolah.
“PAUD Emas ini kita gelorakan agar swadaya masyarakat menjadi kekuatan utama. Bersama Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, kami tengah mengembangkan PAUD holistik integratif, termasuk modul pembelajaran dan beasiswa bagi guru PAUD,” jelasnya.
Di sela kegiatan, Ning Nawal juga memberikan apresiasi kepada TP PKK Kabupaten Tegal atas kreativitasnya menyertakan kegiatan pengajian dalam setiap kunjungan desa. Menurutnya, langkah ini menjadi bukti bahwa PKK Tegal tak hanya memperhatikan kesehatan dan ekonomi keluarga, tapi juga memperkuat aspek spiritualitas.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Tegal, Nilna Almuna Ischak, menyampaikan bahwa pihaknya terus menggerakkan berbagai program pembinaan bagi kader dan masyarakat, mulai dari pengajian rutin setiap Jumat, pelatihan keterampilan, hingga pendampingan desa binaan di 18 kecamatan.
“Kami melatih kader dari sekretariat hingga tiap Pokja. Ada pelatihan membatik, pengolahan ikan, pengembangan UMKM, serta edukasi bahaya narkoba bagi anak-anak. Kami juga terus dorong gerakan Rabu Pon hingga ke tingkat desa,” ungkap Nilna.
Kunjungan Ning Nawal diakhiri dengan penyerahan simbolis bantuan rehab untuk tiga unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Baznas Provinsi Jawa Tengah, serta penyaluran 25 paket sembako bagi warga miskin berisi beras, minyak goreng, gula, mie instan, teh, kecap manis, masker, dan sabun cuci tangan.
Langkah konkret ini menjadi bukti nyata bahwa PKK dan PAUD tidak hanya hadir untuk mendidik, tetapi juga menyejahterakan. Dengan kolaborasi dan semangat gotong royong, cita-cita mencetak “Generasi Emas Jawa Tengah 2045” bukan sekadar mimpi.