
BREBES, diswayjateng.id - Sebanyak 353 siswa-siswi dari SMK Muhammadiyah Larangan, Brebes menjalani kegiatan Forum Ta'aruf dan Orientasi (Fortasi) selama empat hari. Suasana penuh semangat dan ceria mewarnai jalannya Fortasi yang dimulai hari Senin sampai Kamis ini.
Kegiatan Fortasi ini mengangkat tema "Pelajar Hebat, Berkarakter dan Berdampak". Kegiatan ini diikuti seluruh siswa dan dibuka dengan upacara pembukaan serta penyematan simbolis kepada siswa baru, pengenalan lingkungan belajar di sekolah sampai ditutup dengan penanaman bibit cabai dan juga budidaya ikan lele menggunakan tempat barang bekas.
Penanaman bibit cabai dan juga budidaya ikan lele ini merupakan salah satu bentuk penanamanan nilai-nilai kehidupan. Di hari terakhir kegiatan Fortasi, siswa-siswi diberikan informasi bahwa budidaya ikan lele yang saat ini bisa dijalankan bisa menggunakan bahan bekas seperti galon air minum dan sebagainya.
Ketua Majelis Dikdasmen PCM Larangan, Slamet Widada, menjelaskan bahwa selama proses kegiatan Fortasi ini, bukan hanya ajang pengenalan biasa atau sebatas seremonial. Namun juga ada makna yang harus dibawa selama kegiatan, termasuk di hari terakhir Fortasi dengan budidaya iken lele dan penanaman bibit cabai di lingkungan sekolah.
BACA JUGA:Pelajar Tuh Begini! Eskul KIR SMK Muhammadiyah Larangan Bisa Terbitkan Buku Hasil Karya Siswa
BACA JUGA:Pengurus IPM SMK Muhammadiyah Larangan Dilantik
"Kami ingin ke depan siswa-siswi baru bisa memiliki nilai yang baru dan tumbuh sesuai dengan cita masing-masing siswa, termasuk dengan simbolis penanaman bibit cabai dan budidaya ikan lele simbol yang harus di rawat dan dipupuk agar terus tumbuh dan bermanfaat." katanya.
Dirinya menambahkan, siswa-siswi diharapkan bisa meningkatkan karakter dan tingkah laku yang positif selama pendidikan yang akan di tempuh selama 3 tahun. "Ini penting, karena penanaman nilai budaya disekolah juga seperti kita merawat tanaman dan budidaya untuk melatih siswa-siswi dalam melakukan ketahanan pangan di sekolah atau di lingkungan rumah masing-masing," tambahnya.
Sementara itu, Eko Prasetyo, Kepala SMK Muhammadiyah Larangan, mengatakan dirinya senang selama kegiatan fortasi ini bisa berjalan dengan lancar dan baik. "Apresiasi bagi panitia, guru pembina IPM dan juga siswa-siswi baru sehingga selama 4 hari bisa berjalan lancar dan suskes," tuturnya.
Bahkan, ini bukan hanya simbolis saja tetapi juga langkah awal dan nyata bagi dunia pendidikan terutama di SMK Muhammadiyah Larangan. Budidaya ikan lele dan penanaman pohon ini bukti nyata siswa-siswi dan dewan guru sama sama kolaborasi terhadap peningkatan ketahanan pangan dimulai sejak dini.
BACA JUGA:Bazar Produk Siswa SMK Muhammadiyah Larangan Diserbu Pengunjung
"Ini seiring dengan sebagaimana kita mendampingi pertumbuhan mereka dengan peran semua guru," ungkapnya.