
BATANG, diswayjateng.id – Di tengah suasana Hari Raya Idul Adha, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho melakukan inspeksi sepanjang jalur Tol Trans Jawa.
"Saya melaporkan dari jalur tol, traffic dari kilometer 8 sampai kilometer 66 cukup padat, tapi masih terkendali, terutama arah Brebes menuju Semarang," kata Kakorlantas di rest area KM 379 A wilayah Kabupaten Batang, Jumat 6 Juni 2025.
Di sela-sela pemantauan arus balik Idul Adha, Irjen Agus kembali menyoroti masalah klasik transportasi nasional: overdimensi dan overload.
Masalah ini, menurutnya, sudah terjadi selama hampir 16 tahun, namun belum pernah ditindak secara komprehensif.
BACA JUGA: Pakai Trik Klasik, Residivis Curi Motor Guru Pakai Kunci Y, Langsung Dibekuk Polres Batang
BACA JUGA: Kapolda Jateng Resmikan SPKT Polres Batang: Jangan Lagi Ada Puntung Rokok !
"Overdimensi ini fenomena lama, tapi sudah terlalu lama dibiarkan. Kita minta masukan dari pakar transportasi, kampus, dan kementerian, kini saatnya kita ambil langkah tegas," tegasnya.
Menurut Agus, kendaraan Overdimenasi dan Overload adalah penyumbang terbesar kecelakaan lalu lintas yang fatal.
Ia menegaskan, keselamatan pengguna jalan adalah prioritas utama, dan ini bukan sekadar slogan.
"Kami mohon doa restu dari masyarakat dan media. Ini bukan operasi biasa. Ini soal nyawa. Karena salah satu penyebab dominan kecelakaan adalah kendaraan overdimensi dan overload," ucapnya serius.
BACA JUGA: BPI Tanam Ribuan Mangrove di Batang, PLTU Batang Mageri Segoro Cegah Abrasi Pesisir Utara Jawa
BACA JUGA: BRI Batang Berkurban Rp150 Juta, Salurkan 2 Sapi dan 25 Kambing di Idul Adha 2025
Meski menyebut Overdimensi dan Overload sebagai kejahatan lalu lintas, Irjen Agus menekankan bahwa penegakan hukum akan dilakukan bertahap.
Mulai dari sosialisasi, edukasi, peringatan, hingga normalisasi kendaraan, dan baru setelahnya akan diterapkan sanksi hukum.
"Negara tidak bangga menghukum warganya. Tapi kalau mereka membahayakan nyawa orang lain, maka negara harus hadir," katanya lantang.