Di kategori Lomba Menu B2SA, Kecamatan Pekalongan Utara tampil gemilang sebagai juara pertama.
Kelurahan Jenggot dan Kelurahan Setono menyusul di posisi kedua dan ketiga.
Sementara untuk Lomba Cipta Kudapan, Kelurahan Noyontaansari meraih predikat terbaik, diikuti oleh Kandang Panjang dan Kauman.
Lili Sulistyawati, Kepala Dinperpa, menyampaikan harapannya agar lomba ini menginspirasi warga mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan sehat dan menarik.
“Kadang kita lupa, singkong, jagung, atau daun kelor itu luar biasa. Tinggal diolah dengan sedikit kreativitas, bisa jadi sajian istimewa,” ujarnya sambil tersenyum.
Ajang ini seolah menegaskan kembali bahwa pangan lokal bukan makanan kelas dua.
Dengan sentuhan cinta dari tangan para ibu, bahan sederhana bisa naik kelas — jadi hidangan cantik yang layak tampil di meja tamu hingga restoran.
Tak hanya enak, semua menu peserta juga mengusung semangat B2SA — makanan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman.
Dan yang paling penting, semua berasal dari dapur sendiri, dari tanah sendiri, dari rasa cinta pada bumi sendiri.
Lili pun berharap lomba semacam ini bisa terus dikembangkan, bukan hanya di lingkup kota, tapi juga menjadi gerakan kolektif nasional.
Karena ketika pangan lokal diberdayakan, bukan hanya perut yang kenyang, tapi juga identitas yang diteguhkan.