Tak kalah penting, Dandim juga menyinggung tentang pentingnya menjaga keharmonisan keluarga di tengah tekanan tugas militer dan ekonomi rumah tangga yang tidak ringan.
"Pernikahan itu sakral. Jangan sampai retak karena masalah sepele atau karena kita lebih besar pasak daripada tiang," ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa perselisihan dalam keluarga adalah hal wajar, namun harus diselesaikan dengan komunikasi dan kesabaran.
"Jangan ada KDRT. Jangan biarkan anak-anak tumbuh dalam keluarga yang berantakan karena ego orang tuanya," tutup Dandim.
Arahan yang disampaikan Letkol Inf Andhika Baroto bukan sekadar formalitas, tapi peringatan keras agar seluruh personel sadar akan tanggung jawabnya, bukan hanya sebagai prajurit, tetapi juga sebagai kepala keluarga, teladan masyarakat, dan benteng terakhir moralitas di tengah arus deras disrupsi digital dan degradasi etika sosial.