Semangat Tak Kunjung Padam, Warga Kendeng Kibarkan Tolak Pabrik Semen

Sabtu 17-05-2025,19:58 WIB
Reporter : Arief Pramono
Editor : Wawan Setiawan

PATI, diswayjateng.id- Kumandang lagu "Mars Kendeng" bergema di Alun-alun Kecamatan Kayen kabupaten Pati. Lagu itu dilantunkan ratusan warga, saat peringatan batalnya rencana investasi yang dilakukan PT Semen Gresik di Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Kayen. 

Momen yang terjadi 16 tahun silam ini, diperingati oleh warga yang mengatasnamakan Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) setiap tahunnya. 

“Enam belas tahun lalu, kami JMPPK berhasil menggagalkan rencana pendirian Pabrik Semen oleh PT Semen Gresik di Wilayah Kecamatan Kayen dan Sukolilo,” ujar Gunretno selaku tokoh JMPPK dalam orasinya.

Meskipun 16 tahun sudah berlalu, kata Gunretno, namun ancaman pengrusakan lingkungan di wilayah Pegunungan Kendeng masih terancam kelestarian dan fungsinya. 

Bahkan hingga saat ini, imbuh Gunretno, JMPPK tanpa lelah mengingatkan para pelaku pengrusakan lingkungan di Pegunungan Kendeng untuk berhenti merusak. 

“Sampai saat ini, Pegunungan Kendeng selalu menjadi incaran para investor, itu terbukti mundurnya Semen Gresik di Kecamatan Sukolilo, kemudian bergeser di Kabupaten Rembang dan saat ini masih beroperasi,” terang Gunretno. 

Gunretno menyebut, mundurnya semen Gresik di wilayah Sukolilo pada tahun 2009 lalu, membuat PT Indocement Tunggal Perkasa melalui anak perusahaanya yakni PT Sahabat Mulia Sakti mulai menyusun strategi baru. 

“Indocement berencana mendirikan pabrik semen di Kecamatan Kayen dan Kecamatan Tambakromo,” tukasnya. 

Segala upaya masyarakat Pegunungan Kendeng menolak pabrik semen mulai jalur litigasi dan non litigasi dilakukan. Dari aksi, audensi bahkan long march jalan kaki, puncaknya aksi mengecor kaki sembilan Kartini Kendeng di depan Istana Negara. 

Alhasil, aksi tersebut direspon oleh pihak Istana Negara, pada tanggal 02 Agustus 2016, Presiden Joko widodo mengundang dan menemui dulur-dulur.

Akhirnya Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada Kementerian Kehutanan Lingkungan Hidup (KLHK), melakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Pegunungan Kendeng.

Gunretno mengakui, saat ini pihak penanam saham PT Indocement di Jerman melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan. Melalui aksi yang dilakukan di Alun-alun Kayen, JMPPK menyampaikan tetap menolak pendirian pabrik semen. 

“Kabupaten Pati adalah Bumi Mina Tani, maka perlu diperhatikan dan seharusnya para abdi pemangku kebijakan di Kabupaten Pati mengembalikan keperuntukkan Pegunungan Kendeng Utara sebagai kawasan lindung geologi dan kawasan pertanian yang lestari,” pinta Gunretno. 

Kategori :