Fadli Zon buka Pameran Nasional Kain Tradisional 2025

Jumat 09-05-2025,19:12 WIB
Reporter : Umar Dani
Editor : Wawan Setiawan
Fadli Zon buka Pameran Nasional Kain Tradisional 2025

SEMARANG, diswayjateng.id –Provinsi Jawa Tengah dipercaya menjadi tuan rumah Pameran Nasional Kain Tradisional 2025 yang menampilkan beragam koleksi wastra dari seluruh Nusantara.

Sebanyak 36 museum dari berbagai daerah di Indonesia ambil bagian dalam pameran yang digelar di Museum Ranggawarsita, Semarang. Masing-masing menampilkan koleksi unggulan wastra tradisionalnya.

Mengusung tema “Rupa Warna Wastra Nusantara”, pameran resmi dibuka oleh Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, didampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, pada Jumat 9 Mei 2025

BACA JUGA:Fadli Zon: Kekayaan Budaya Indonesia Adalah Mega Diversity Dunia

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Sadimin, menjelaskan bahwa pameran berlangsung hingga 12 Mei 2025, dengan target kunjungan sebanyak 6.000 orang.

Selama empat hari pelaksanaan, berbagai kegiatan turut meramaikan acara. Di antaranya workshop membatik, malam sarasehan museum di Lawang Sewu, seminar tata kelola museum di Akpol, panggung seni, expo, serta fashion show dari SMK tata busana se-Jawa Tengah.

Sadimin menambahkan, kolaborasi antar museum seperti ini penting untuk mempromosikan keragaman dan kekayaan wastra kepada masyarakat. 

BACA JUGA:Plesiran di Bumi Kartini Jepara, Menbud Fadli Zon Inginkan Museum Naik Kelas

Pameran juga diharapkan memperkuat eksistensi museum sebagai destinasi edukatif, khususnya bagi generasi muda.

“Target kami 6.000 pengunjung, terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum,” ujarnya saat menyampaikan laporan di hadapan Mendikbud Fadli Zon, Wagub Jateng, dan para undangan.

Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen menyampaikan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan kepada Jateng sebagai tuan rumah.

BACA JUGA:Tampil Keren dan Modern, Museum Pop-Up Ratu Kalinyamat Manjakan Selera Gen Z

 Ia menekankan bahwa wastra nusantara mengandung nilai-nilai luhur yang patut dijaga.

“Batik dan kain tradisional tidak hanya menunjukkan identitas daerah, tapi juga mengandung filosofi kehidupan, seperti pesan ‘alon-alon waton kelakon’,” ujar Gus Yasin dalam sambutannya.

Usai pembukaan, Mendikbud dan Wagub meninjau stan-stan koleksi kain, termasuk menyaksikan langsung para pelajar mencanting di stan Museum Batik Pekalongan.

Kategori :