
SEMARANG, diswayjateng.id - Sebanyak 20 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Perempuan Kelas IIA Semarang terlihat cantik dan menawan setelah mengikuti pelatihan make up oleh sejumlah mahasiswa Unnes Semarang.
Pelatihan tersebut merupakan pengabdian masyarakat dari para mahasiswa dari Progam Studi Kecantikan, Fakultas Teknik Unnes Semarang yang bekerjasama dengan LTPro Semarang.
Kasi Giatja Lapas Perempuan kelas IIA Semarang, Rini Sulistyowati menyampaikan, pelatihan make up ini dalam upaya membekali warga binaan dengan ketrampilan yang mendukung kehidupan berkelanjutan.
"Pelatihan ini diharapkan menjadi bekal nyata bagi warga binaan saat kembali ke masyarakat, agar mereka tidak hanya mandiri tetapi juga mampu berdaya saing,” ungkap Rini, Kamis 8 Mei 2025.
BACA JUGA:Kreativitas Warga Binaan Lapas Semarang Tuai Pujian Peserta Pendidikan Lemhannas 2025
BACA JUGA:Mantan Wali Kota Semarang Mba Ita Resmi Ditahan di Lapas Perempuan Usai Sidang Perdana Kasus Korupsi
Pelatihan dan pengabdian masyarakat ini mengangkat pemanfaatan skill make up dalam rangka mewujutkan sustainable dan productive life pada Narapidana.
Terlihat warga binaan sangat antusias mengikuti pelatihan tata rias yang dipandu oleh instruktur profesional dari LTPro Semarang.
Mereka juga diberikan kesempatan mempraktekan cara tata rias yang dipandu langsung oleh 10 mahasiswa Unnes dan tiga instruktur dari LTPro.
Melalui pelatihan ini, para warga binaan tidak hanya mendapatkan ilmu tata rias dasar, tetapi memperkenalkan teknologi dan trend terbaru dalam dunia kecantikan.
Pelatihan ini diharapkan bisa menjadi peluang usaha bagi warga binaan usai menjalani masa pidana.
Salah satu mahasiswa Unnes menyampaikan terimakasih kepada lpp semarang yang telah memberikan kesempatan kami untuk mengadakan pengabdian masyarakata disini.
"Kami percaya setiap individu berhak mendapatkan kesempatan kedua dan kegiatan ini merupakan salah satu langkah kecil namun bermakna dalam mendukung proses tersebut. Kami berharapwarga binaan memiliki bekal keterampilan kecantikan yang dapat dijadikan peluang usaha mandiri setelah mereka kembali ke masyarakat," paparnya," ujarnya.
Salah satu warga binaan yang mengikuti pelatihan, mengungkapkan rasa senangnya dapat belajar langsung dari para instruktur profesional.