Bongkar Praktik Pendidikan Palsu di Pati, Sudewo Ancam Pecat Oknum Sekolah

Rabu 07-05-2025,20:30 WIB
Reporter : Arief Pramono
Editor : Wawan Setiawan
Bongkar Praktik Pendidikan Palsu di Pati, Sudewo Ancam Pecat Oknum Sekolah

PATI, diswayjateng.id- Sederet kebijakan strategis yang dinilai revolusioner di bidang pendidikan dan infrastruktur di Kabupaten Pati, dipaparkan detail oleh Sudewo selaku Bupati Pati.

Tidak main-main, Bupati Sudewo juga berjanji menindak tegas praktek pendidikan palsu yang hanya mengejar nilai tanpa kompetensi. 

“Jika ada nilai tinggi tapi ilmunya tidak sebanding, kepala sekolah dan gurunya akan saya beri sanksi,” ancam Bupati Sudewo, saat hadir dalam rapat koordinasi pelepasan calon jamaah haji Pengurus Cabang Muslimat NU (PCMNU) se Kabupaten Pati.

Ancaman Bupati Sudewo dilontarkan dalam agenda yang berlangsung di Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur’an (PPTQ) Al Kahfi di Desa Pekalongan, Kecamatan Winong Kabupaten Pati kemarin.

Dalam kesempatan itu, Sudewo menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pihaknya juga menggaungkan dua pilar utama, yakni adab dan mutu pendidikan. 

Salah satu langkah konkret untuk peningkatan kualitas SDM, kata Sudewo, adalah kebijakan wajib belajar malam dan ngaji dari Maghrib hingga pukul 21.00.

"Saya sudah buat surat edaran agar anak-anak belajar dan ngaji malam. Jangan biarkan anak main gadget terus. Saya minta orang tua jangan ajak anak bekerja, biarkan mereka belajar agar bisa memutus rantai kemiskinan," pinta Sudewo.

Sudewo juga mengumumkan pemberian beasiswa bagi 230 anak dari keluarga tidak mampu yang lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi dan UTBK. 

Sedangkan di bidang infrastruktur, Sudewo  pamer anggaran untuk perbaikan jalan yang awalnya hanya Rp40 miliar. Namun dalam waktu singkat, ia berhasil mengubah angka tersebut menjadi Rp330 miliar

Sudewo menambahkan, kedekatannya dengan Muslimat NU bukan sekadar simbolik. Melainkan komitmen tulus untuk merespons setiap aspirasi yang berkembang dari akar rumput.

"Saya selalu berada di hatinya Muslimat NU Kabupaten Pati. Jika kangen karena pertemuan, maka kangen itu harus ditebus dengan kerja nyata dalam merespons masukan dan harapan masyarakat," ucap Sudewo.

Tidak hanya desa, penataan juga menyasar kawasan kota. Masjid Agung Baitunnur akan direnovasi dengan anggaran Rp 15 miliar mulai awal Juli. Revitalisasi trotoar dan alun-alun juga menjadi prioritas.

 

Kategori :