
BATANG, diswayjateng.id - Setelah sempat kekurangan dana, Pemerintah Kabupaten Batang memastikan program layanan kesehatan gratis melalui program Universal Health Coverage (UHC) Prioritas JKN-KIS terpenuhi hingga Desember 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, dr. Didiet Wisnuhardanto, menyebut kepesertaan BPJS Kesehatan di Batang kini telah menembus angka 99 persen dari sekitar 850 ribu jiwa penduduk.
Namun, bukan hanya angka yang jadi tolok ukur—tingkat keaktifan peserta pun dipantau ketat.
“Kita targetkan keaktifan peserta naik dari 75 persen menjadi 80 persen pada Agustus 2025,” ujarnya, Selasa 6 Mei 2025.
BACA JUGA: Program Cek Kesehatan Gratis, Layanan dari Dinkes Batang untuk Warga Berulangtahun
Menurutnya, jika target tersebut tercapai, maka sekitar 42 ribu jiwa tambahan akan mendapat perlindungan kesehatan.
Program UHC Prioritas Batang ini tak lahir dari mimpi di siang bolong, melainkan dari kerja sama konkret antara Pemkab Batang dan BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan.
“Sudah ada MoU resmi hingga tahun 2025. Jadi, semua warga bisa langsung ditangani meski belum terdaftar aktif di sistem BPJS,” jelas dr. Didiet.
Skema ini sangat penting, terutama dalam kondisi darurat ketika waktu sangat krusial dan warga tidak sempat mengurus administrasi.
BACA JUGA: Anggaran Terbatas, Layanan Kesehatan Gratis Pemkab Batang 2025 Hanya Mampu Bertahan 7 Bulan
BACA JUGA: Dinkes Batang Selidiki Kasus Keracunan Pangan di SDN Denasri Kulon 2
“Bayangkan kalau harus tunggu aktivasi BPJS dulu, bisa fatal,” tambahnya.
Tak cukup sampai di situ, anggaran kesehatan untuk UHC pun digelontorkan secara signifikan.
Jika tahun sebelumnya dana UHC berkisar di angka Rp40 miliar, kini melonjak menjadi sekitar Rp61 miliar.