
Bupati Batang, M Faiz Kurniawan, yang hadir dalam acara itu menyambut baik inisiatif ini dan menyebutnya sebagai game changer bagi pertanian lokal.
“Jika ada gudang logistik di tiap desa, petani bisa simpan hasil panennya dengan aman, tidak lagi dijual murah karena terdesak tengkulak,” katanya.
Faiz menekankan pentingnya pembentukan struktur koperasi yang kuat dan partisipatif.
Ia mendorong agar tiap desa segera menyusun kepengurusan dan mencari lahan untuk bangunan koperasi yang representatif.
“Kami targetkan, akhir Mei nanti semua desa dan kelurahan di Batang sudah punya Koperasi Merah Putih,” tandasnya.
Dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang yang kini menyentuh 6,03 persen, jauh di atas rata-rata provinsi dan nasional, kehadiran koperasi ini diharapkan akan mengakselerasi kemajuan daerah.
Tak hanya itu, posisi Batang sebagai penyokong lumbung pangan Jawa Tengah akan semakin kuat dengan dukungan koperasi yang siap menampung dan mendistribusikan hasil bumi secara langsung.
Para petani, nelayan, pedagang kecil, hingga pelaku UMKM akan mendapatkan ruang dan akses permodalan yang lebih inklusif dan manusiawi.
Sebab koperasi bukan hanya tempat menyimpan uang, tapi menjadi pusat ekonomi rakyat berbasis gotong royong dan kemandirian.