“Kami tidak ingin masyarakat kecolongan beli hewan yang sakit atau tidak memenuhi syarat kurban,” kata Lili sambil menunjukkan daftar pos pantau yang akan diaktifkan mulai pekan depan.
Ia juga mengimbau masyarakat agar membeli hewan kurban hanya di tempat yang memiliki izin resmi dan telah mendapatkan pengawasan dari dokter hewan.
“Cek surat keterangan sehat hewannya, pastikan juga lokasi jualnya bersih, aman, dan sesuai standar kesejahteraan hewan,” katanya mengingatkan.
Dalam kondisi saat ini, langkah pencegahan dinilai lebih penting ketimbang penanganan kasus yang sudah menyebar, apalagi menjelang puncak distribusi dan penyembelihan ribuan hewan kurban.
Dinperpa juga menggandeng komunitas peternak dan organisasi keagamaan untuk menyebarluaskan informasi terkait SOP kurban dan pentingnya menjaga kesehatan hewan.
“Kami ingin masyarakat merasa tenang dan yakin saat berkurban, tanpa rasa was-was soal penyakit atau ketidaksesuaian syariat,” tutupnya.