
"Penari yang ikut tampil dari usia sebelum sekolah dan paca sekolah," terangnya.
Fajri mengatakan, kegiatan ini baru kali pertama diselenggarakan oleh sanggar Kusuma Wirata.
"Ini merupakan kali pertama kami menyelenggarakan untuk Hari Tari Dunia, tahun depan kita akan pusatkan di Simpanglima atau RRI," jelasnya.
Lebih lanjut, kegiatan serupa juga diselenggarakan dikalangan mahasiswa baik Undip maupun Unnes.
"Tahun ini Undip sudah menutup kuota penari dan untuk Unnes sendiri tertutup khusus mahasiswa dan bisa disaksikan untuk umum. Karena itu, kita sekarang tidak lagi hanya ikut, tapi kita yang mengadakan acaranya," jelas Fajri.
Fajri berharap dengan diadakan acara Hari Tari Dunia ini, generasi emas bisa lebih mendapatkan perhatian dan tempat, dimana mereka bisa mengekspresikan diri melalui gerak tari.
"Jika kita sudah mencoba memberikan tempat seperti ini, harapannya mereka bisa jauh lebih berkembang dari apa sebelumnya, dan itu juga bisa membuat para penari lebih dilihat dan dihargai," paparnya.
Salah satu penari dari sanggar Pregiwati, Yunita mengaku sudah terbiasa mengikuti acara tari seperti ini. "Karena dari sanggar memang dipilih dari yang sudah pernah mengikuti event pementasan tari, sehingga sudah terbiasa teranggnya.
Ia bersama 3 rekannya mengikuti kategori SMA dan membawakan sebuah tari kreasi Merak Ngigel dengan durasi 10 menit.
"Seneng, ikut bangga bisa bergabung dan berpatisipasi dalam menyongsong hari Tari Dunia ini," katanya.