Musrenbangwil Jateng, Bupati Batang Lapor Gubernur Butuh Embung Kalipucang untuk 5 Desa

“Kita lihat Trans Jateng sudah sampai Kendal. Kalau bisa lanjut sampai Batang, itu bisa bantu aktivitas ekonomi masyarakat,” ujarnya optimis.

Program pembangunan lainnya menyasar sektor irigasi yang tak kalah vital, khususnya rehabilitasi Daerah Irigasi Bandung Tersono dan Kenconorejo Tulis.

Untuk irigasi Bandung Tersono, kondisi sebagian saluran sudah rusak, padahal ini menyuplai air ke 541,87 hektare sawah di sembilan desa.

Dengan anggaran Rp7,5 miliar, sistem ini diharapkan bisa mendorong peningkatan masa tanam dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun.

Sementara itu, Irigasi Kenconorejo Tulis kondisinya lebih memprihatinkan—sebagian besar bocor dan saluran hilir tertimbun tanah.

Total 712,4 hektare sawah dari empat desa terdampak langsung, dan dibutuhkan dana sebesar Rp8 miliar untuk merevitalisasinya.

“Kalau saluran ini diperbaiki, kita bisa dorong petani tanam tiga kali setahun, bukan dua lagi. Dampaknya luar biasa untuk ketahanan pangan kita,” jelas Faiz lagi.

Faiz juga membawa usulan besar lain, yakni rekonstruksi ruas jalan Bandar - Gerlang dan Bandar - Tulis dengan masing-masing anggaran Rp15 miliar.

Tak hanya itu, peningkatan Jalan Nasional di Kota Batang juga diminta agar diganti ke sistem rigid, karena kondisi aspal sering bergelombang dan berlubang.

“Jalan Slamet Riyadi – Jenderal Sudirman – Urip Sumoharjo itu padat aktivitas. Kita ingin itu bisa jadi jalan kelas nasional dengan kualitas tahan lama,” pungkasnya.