
SALATIGA, diswayjateng.id - Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyinggung Kabupaten Kota khususnya di eks. Karesidenan Semarang bisa menargetkan darurat sampah dengan visi 2029 zero sampah.
Hal ini disampaikan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (MUSRENBANGWIL) eks. Karesidenan Semarang, di Kota Salatiga.
Sebagai informasi, untuk pertama kalinya Kota Salatiga menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (MUSRENBANGWIL) eks. Karesidenan Semarang.
Bertempat di Ruang Kaloka Gedung Setda, kegiatan ini dihadiri Gubernur Jateng Ahmad Luthfi serta Bupati dan Wali Kota se eks. Karesidenan Semarang, Selasa 22 April 2025.
BACA JUGA: Babinsa Komsos Beri Suport Petani Bawang dan Dampingi Penyaluran BLT DD di Demak
BACA JUGA: Ini Dia Pesan Ayahanda Adhi Insnanto di Tengah Pesta Siaga 2025 Tingkat Kota Salatiga
Tercatat, Musrenbangwil Eks. Karesidenan Semarang diikuti oleh kurang lebih 200 peserta yaitu terdiri dari Bupati/Wali Kota, TAPD, OPD terkait serta masyarakat dari Kota Salatiga, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Kendal.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengungkapkan bahwa esensi dari pelaksanaan Musrenbangwil adalah Bottom Up program.
"Kegiatan ini merupakan Bottom Up program dari wilayah yaitu dari Kabupaten/Kota ditarik ke Provinsi untuk kemudian dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan Pemerintah Pusat," kata Gubernur saat menyampaikan sambutan, Selasa 22 April 2025.
BACA JUGA: Warga SMP Negeri 2 Margasari Kabupaten Tegal Gelar Lomba Antarguru dan Antarsiswa
BACA JUGA: Gubernur Jateng Beri Dukungan untuk 10.500 Pelari akan Ramaikan Borobudur Marathon 2025
Ia merasakan, pelaksanaan Musrenbangwil pertama kalinya di Kota Salatiga nuansanya sudah kelihatan dan terarah.
Ia beranggapan, membangun Jawa Tengah tidak bisa sendiri, Kabupaten Kota tidak boleh mengedepankan ego sektoral.
Apalagi, Provinsi sebagai koordinator pengawas wilayah saja. Sehingga, Program daerah harus selaras dengan yang dicitakan pemerintah yaitu ketahanan pangan.
"Dari Bupati dan Wali Kota muncul visi misi untuk diwujudkan. Ini bagus karena sebagai pejabat publik ini merupakan komitmen pertanggungjawaban kepada masyarakat. Tulang punggung negara berdaulat adalah pangan dan Jateng merupakan wilayah andalan terkait kedaulatan pangan," terang dia.
Lebih jauh Gubernur menandaskan, kabupaten kota sejauh ini memang telah memiliki visi misi sendiri namun harus mempunyai target yang sama di tingkat provinsi.
BACA JUGA: Alokasi Dana Cukai Tembakau Diperketat, Prioritas untuk Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Salah satunya, ia menghendaki Kabupaten Kota eks Karesidenan Semarang bisa menargetkan darurat sampah dengan visi 2029 zero sampah.
Selain itu, ia juga menyinggung
infrastruktur yang memadai, tercukupinya kebutuhan dasar yaitu sandang pangan, pendidikan, kesehatan, dan pemenuhan kebutuhan dasar pendukung.
"Dan yang terakhir adalah permasalahan menghadapi musim kemarau, ini penting agar dalam menghadapi musim kemarau dapat diupayakan tindakan preventif," pungkas Luthfi.
Sementara, Wali Kota Salatiga Robby Hernawan mengaku suatu kehormatan bagi kami telah dipercaya sebagai tuan rumah musrenbangwil tahun ini.
BACA JUGA: Misa Umat Katolik Pekalongan Doakan dan Mengenang Keteladanan Paus Fransiskus
BACA JUGA: Dugaan Pembunuhan Wanita Paruhbaya, Anak Korban Sempat Curiga Hingga Mendobrak Pintu Kamar
"Semoga pertemuan ini dapat menjadi tonggak terciptanya komitmen bersama dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan khususnya dalam mewujudkan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan Nasional," pungkas Robby.
Ia juga menyinggung ketahanan pangan bukan hanya tentang isu pertanian, tapi telah menjadi permasalahan lintas sektor dan lintas wilayah.
Selain menginventaris keunggulan masing-masing daerah, dalam Musrenbangwil ini juga dipaparkan kondisi sekarang, kekurangan, serta potensi yang mungkin dapat dimunculkan melalui program kegiatan masing-masing daerah.
Usai Robby Hernawan menyampaikan pokok pikirannya, satu persatu diikuti Bupati dan Wali Kota eks Karesidenan Semarang.