
PEKALONGAN, diswayjateng.id - Duka masih menyelimuti umat katolik sedunia termasuk umat Katolik di Pekalongan, usai pemimpin tertinggi umat katholik, Paus Fransiskus, berpulang pada April 2025, di Vatikan.
Rabu petang ratusan umat katolik di Kota Pekalongan, menggelar misa di Gereja Santo Petrus, untuk mendoakan dan mengenang keteladanan Paus Fransiskus semasa hidupnya, 23 April 2025.
"Kami umat seluruh Parokhi Santo Petrus Pekalongan merayakan ekaristi (misa), untuk mengenang dan mendoakan Bapak Paus Fransiskus yang meninggal pada 21 April yang lalu. Ini bagian dari gereja katholik universal. Beliau pemimpin tertinggi kami, maka kami mendoakan beliau," Terang Romo Yohanes Suratman, Pemimpin Gereja Santo Petrus Pekalongan.
Misa ini diikuti oleh sekitar 800 jemaat, dari berbagai usia. Misa dimulai tepat pukul 18.00 WIB diawali dengan berdoa dilanjutkan dengan khotbah pemimpin gereja, Romo Yohanes Suratman.
BACA JUGA:11 Warung di Pantai Wonokerto Pekalongan Ludes Terbakar
BACA JUGA:Kondisi Industri Batik Pekalongan Saat ini di Mata Akademisi, Antara Regenerasi dan Digitalisasi
Dalam khotbahnya, Romo Yohanes Suratman menegaskan, Paus Fransiskus merupakan pimpinan umat katolik yang sangat peduli dengan kehidupan sosial, terutama isu kemanusiaan.
Tak hanya itu Paus Fransiskus memberikan keteladanan untuk rendah hati dan menunjukkan semua manusia layak mendapatkan kasih sayang yang sama.
"Beliau adalah Paus yang begitu peduli terhadap rakyat kecil, pertama kali diangkat sebagai Paus beliau langsung mengunjungi para pengungsi dari Somalia, di perbatasan Italia dan Afrika, di sana ada 300 orang tenggelam dan mati, beliau mendoakan, dan bilang hanya orang yang kehilangan kepeduliaaannya yang membiarkan ratusan orang mengungsi," ungkap Romo Yohanes Suratman, mengenang Paus Paulus disela acara misa.
Romo Yohanes Suratman menambahkan, bahwa Paus Fransiskus merupakan pemuka agama yang sangat egaliter dan peduli pada bencana kemanusiaan.
BACA JUGA:Kondisi Industri Batik Pekalongan Saat ini di Mata Akademisi, Antara Regenerasi dan Digitalisasi
BACA JUGA:Laporan Dianggap Bertele-tele, Warga Wuled Pekalongan Ancam Surati Presiden Prabowo
Paus ingin agar seluruh dunia bersatu saling membantu dalam bencana kemanusiaan tanpa membeda-bedakan agamanya.
Paus diakui sebagai pemimpin agama katolik dunia yang paling rendah hati, dan hidup dalam kesederhanaan. Berharap seluruh umat katolik mampu meneladani Paus Fransiskus dalam kehidupan sehari-hari.