KH. Zainal Muttaqin, tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan bahwa sejarah mencatat Kabupaten Batang lebih dulu eksis dibanding Kabupaten Pekalongan.
Namun, pada tahun 1932 hingga 1966, Batang dilebur ke dalam wilayah administratif Pekalongan.
Baru setelah tahun 1966, Kabupaten Batang kembali berdiri sebagai wilayah otonom, yang kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai “Hari Kembalinya Kabupaten Batang.”
“Kalau mau jujur pada sejarah, Hari Jadi Kabupaten Batang seharusnya merujuk pada tahun 1614 saat KPA Mandurorejo mulai membangun Batang,” kata KH. Zainal.
Menurutnya, keputusan pengembalian tahun berdiri Batang ke era Mataram sepenuhnya menjadi wewenang Pemerintah Kabupaten Batang.
Namun satu hal yang pasti, sejarah tak bisa dibelokkan—ia hanya bisa dihormati atau dilupakan.
Bupati Faiz pun berharap, momentum peringatan ini bisa menjadi pengingat bagi generasi muda agar memahami, bahwa Batang tidak dibangun dalam semalam.
“Perjalanan Batang adalah sejarah panjang perjuangan, keteladanan, dan pengorbanan. Kita harus belajar dari itu semua,” pungkasnya.