Ribut Uripah Pulang ke Batang, TKW yang Hilang 19 Tahun itu Disambut Tangis Haru Keluarga

Sabtu 22-03-2025,08:37 WIB
Reporter : Bakti Buwono
Editor : Laela Nurchayati

BATANG, diswayjateng.id - Ribut Uripah, tenaga kerja wanita (TKW) yang sempat viral karena hilang selama 19 tahun di Malaysia, akhirnya kembali ke kampung halamannya di Desa Candirejo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang.

Kepulangannya pada Jumat, 21 Maret 2025, disambut dengan tangis haru oleh keluarganya.

Ribut Uripah difasilitasi kepulangannya oleh anggota DPR RI, Yoyok Riyo Sudibyo, yang turut mengawal prosesnya.

Beberapa anggota keluarga, seperti sang kakak Tamat, Sami'an, dan anak Ribut, Istianah, ikut menjemput di Jakarta.

BACA JUGA: Ribut Uripah, Warga Batang yang 19 Tahun Hilang di Hutan Malaysia Ditemukan

BACA JUGA: Dibujuk Pakai Bahasa Jawa Khas Batang, Ribut Uripah Akhirnya Mau Pulang dari Hutan Malaysia

Tamat, kakak Ribut Uripah, mengungkapkan betapa emosional pertemuan mereka setelah hampir dua dekade tanpa kabar.

"Saya langsung peluk erat dan cium kening adik saya. Tidak menyangka bisa bertemu lagi setelah bertahun-tahun tidak ada kabar," tutur Tamat dengan mata berkaca-kaca di rumahnya, Jumat malam.

Selama 19 tahun, keluarga Ribut Uripah terus mencari tahu keberadaannya tanpa hasil.

"Kami sudah berusaha, tapi tidak ada kabar. Sampai kami tidak tahu apakah dia masih hidup atau sudah meninggal. Setiap ada pengajian, kami selalu mendoakan Ribut," ujar Tamat.

BACA JUGA: Pastikan Kepulangan Ribut Uripah, Bupati Batang Faiz Telepon Langsung Dubes Indonesia di Malaysia

BACA JUGA: Masih Misteri, Apa Alasan Ribut Uripah Tinggal di Hutan Malaysia?

Ribut akhirnya tiba di rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB, diiringi antusiasme warga Desa Candirejo. Namun, rumahnya sudah tidak layak huni, sehingga ia sementara tinggal di rumah kakaknya, Tamat.

"Alhamdulillah senang bisa pulang kampung. Sampai rumah sudah ramai seperti ada pengajian," ujar Ribut dengan logat Melayu yang masih kental.

Ribut mengaku banyak perubahan di kampung halamannya. "Beda semua, sekarang sudah ramai, jalannya sudah halus. Dulu masih batu-batu. Tadi ketemu tetangga, ada yang ingat, ada yang lupa," tuturnya.

Kategori :