Perluas Pasar hingga Spanyol, Witiarso Berjuang Kembangkan Industri Mebel Jepara

Minggu 16-03-2025,16:30 WIB
Reporter : Arief Pramono
Editor : Wawan Setiawan

JEPARA, diswayjateng.id- Pengembangan industri furnitur dan ukir menjadi salah satu fokus utama program kerja Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar. 

Kini, dalam upaya meningkatkan dan memperluas pasar di sektor tersebut, Witiarso melakukan pertemuan dengan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Fransisco de Asís Aguilera. Pertemuan berlangsung di Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Spanyol, Jakarta Pusat, Jumat, (14/3/2025).

Pertemuan itu juga dihadiri Asisten II Sekda Jepara Hery Yulianto, Vice Chairman Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Spain and Portugal Comittee Herodijaya Effendie, serta jajaran Kedubes Spanyol untuk Indonesia.

Kepada Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Bupati Jepara menyampaikan harapannya bekerjasama dalam beberapa sector, utamanya di sektor investasi dan industri furnitur.

"Spanyol sebagai salah satu negara Eropa dengan industri furnitur terbesar. Ini memiliki kesamaan dengan kita, untuk itu besar harapan kami untuk dapat bekerjasama dengan Spanyol agar pangsa pasar industri furnitur kita semakin meluas," ucap Witiarso.

Sementara itu, Fransisco de Asís Aguilera pun menanggapi harapan tersebut dengan positif. Dirinya menyampaikan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dan Spanyol sudah terjalin baik sejak 1958, salah satu aspek diantaranya ialah hubungan perdagangan.

Ia menceritakan bahwa kota Valencia merupakan kota dengan industri furnitur terbesar di Spanyol, sama halnya dengan Jepara di Indonesia. Dirinya berharap dengan masuknya furnitur dari Jepara ke Spanyol memperkaya variasi desain yang ada. 

“Terutama dengan adanya aksen ukir yang menjadi ciri khas yang tidak dimiliki oleh produsen dari negara lain, sehingga mampu menambah nilai seni dari produk kayu tersebut,” sebutnya.

Fransisco menambahkan, Valencia juga terdapat pameran furnitur internasional bertajuk Feria Hábitat Valencia. Pameran itu memajang furnitur, pencahayaan, dan dekorasi yang menarik pengunjung di seluruh dunia. 

Selain itu, industri furnitur Valencia juga kuat dalam hal ekspor, terutama ke negara-negara Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Latin melalui teknologi dan desain kreatif untuk bersaing di pasar global. Hal tersebut yang ingin Wiwit pelajari untuk kemajuan industri furnitur di Jepara.

"Tadi Pak Dubes sudah menyampaikan, intinya siap mendukung. Namun berbagai kerjasama tersebut sifatnya government to gevernment. Artinya dilakukan oleh pemerintah pusat, nanti juga akan kami upayakan dan koordinasi ke pusat," kata Witiarso.

Selain kerjasama dagang, Witiarso berharap Jepara dan Valencia dapat menjalin kerjasama dan menjadi "Sister City". Kerjasama dalam bentuk Sister City tersebut bertujuan untuk peningkatan ekonomi, pendidikan, budaya, pariwisata, dan pembangunan kapasitas jangka panjang. 

Mengingat kedua kota tersebut mempunyai sejumlah kesamaan seperti pusat industri furnitur di masing-masing negara dan memiliki kondisi geografis yang hampir serupa.

Sejumlah kota di Indonesia juga telah menjalin kerja sama Sister City dengan berbagai kota di belahan dunia, seperti Daerah Khusus Jakarta dengan Tokyo (Jepang), Seoul (Korea Selatan), dan Los Angeles (Amerika Serikat).

Orang nomor satu di Bumi Kartini itu menjelakan bahwa kota Valencia seperti dikatakan Duta Besar Spanyol juga merupakan kota pelabuhan terbesar ke-empat di Spanyol. Pelabuhan Port de Valencia merupakan salah satu pusat logistik terpenting di spanyol dan menjadi pelabuhan tersibuk kedua di laut mediterania.

Kategori :