GROBOGAN, diswayjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan, Jawa Tengah meningkatkan status penanganan bencana banjir dari siaga darurat menjadi tanggap darurat. Peningkatan status tersebut dalam rangka mempercepat langkah penanganan.
Perubahan status itu merupakan hasil rapat darurat yang diselenggarakan di ruang rapat Wakil Bupati Grobogan, Senin (10 Maret 2025) siang. Bupati dan Wakil Bupati Grobogan, Setyo Hadi-Sugeng Prasetyo langsung memimpin rapat darurat tersebut.
Rapat digelar sebagai tindak lanjut dari jebolnya tanggul sungai Tuntang di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug. Kejadian ini mengakibatkan banjir di wilayah setempat, bahkan meluas ke beberapa desa sekitarnya.
Selain Bupati dan Wakil Bupati Grobogan, rapat darurat juga dihadiri Forkompimda, Kalaksa BPBD Grobogan, BPBD Provinsi Jawa Tengah dan perangkat daerah terkait. Adapun Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan Anang Armunanto memandu jalannya rapat sehingga berlangsung dialogis.
Pembahasan rapat mencakup kronologis kejadian, dampak yang ditimbulkan, serta urgensi peningkatan status darurat tersebut. Setelah mempertimbangkan situasi di lapangan, forum rapat pun menyepakati peningkatan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat untuk mempercepat langkah penanganan.
"Peningkatan status memungkinkan pemerintah dan pihak terkait mengoptimalkan sumber daya dalam penanganan bencana, termasuk evakuasi, distribusi bantuan, serta mobilisasi tenaga dan peralatan yang diperlukan," ujar Bupati Hadi.
Bupati Hadi mengatakan, dengan status tanggap darurat, upaya penanggulangan dapat dilakukan lebih cepat serta terkoordinasi. Sehingga meminimalkan dampak banjir bagi masyarakat setempat.
Sehari sebelumnya, Minggu (9 Maret 2025) Bupati Grobogan beserta Forkompimda juga sudah meninjau lokasi banjir hingga ke titik jebolan tanggul Sungai Tuntang di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug. Bupati Hadi menyebut fokus utama Pemkab Grobogan, adalah memastikan keselamatan warga serta memantau debit air secara berkala.
Adapun perbaikan tanggul telah dikoordinasikan dengan pihak BBWS Pemali Juana. Dimana, mereka siap untuk segera melakukan penambalan dan perbaikan tanggul yang jebol setelah kondisi memungkinkan.
"Pemerintah daerah memastikan seluruh langkah tanggap darurat berjalan optimal agar warga terdampak bisa segera kembali beraktivitas dengan normal," tutupnya.