Antisipasi Tanggul Kritis, Warga Karanganyar Demak Prioritaskan Sabuk Tanggul

Sabtu 01-02-2025,07:30 WIB
Reporter : Nungki S Nurhidayanto
Editor : Laela Nurchayati

DEMAK, diswayjateng.id – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, mendesak Pemkab Demak untuk merealisasikan Sabuk Tanggul Sungai Wulan sebagai antisipasi tanggul kritis di  di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung.

Ketua PAC Fatayat NU Karanganyar, Mukhlishoh, menyampaikan aspirasi sekaligus menyoroti bahwa penambalan tanggul belum dilakukan maksimal. Ia pun meminta Pemkab serius melakukan perbaikan pasca-banjir pada awal 2024, salah satunya dengan antisipasi tanggul kritis.

"Pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) memang telah memperbaiki tanggul yang jebol dan membangun Sabuk Tanggul sepanjang sekitar 200 meter di sisi barat. Namun, perbaikan ini masih terbatas dan belum menjangkau seluruh titik rawan," ucapnya pada diswayjateng.id, Jumat  31 Januari 2025.

Dengan pembangunan tersebut menurut kalkulasinya bisa mengantisipasi banjir di wilayah Norowito dan sekitarnya, terlebih memasuki awal 2025, kondisi tanggul kembali kritis dengan munculnya longsoran tanah dan rembesan air di beberapa titik.

BACA JUGA:Tuntutan Upah Minimum Sektoral, Kadinakerin Demak: Dapat Direalisasi Sesuai Ketentuan

BACA JUGA:Pendapatan Meningkat Signifikan, PDAM Demak Targetkan Capai 2,4 M di 2025

"Kondisi ini membuat warga khawatir, terutama karena mereka masih trauma dengan banjir yang terjadi dua kali pada 2024 kemarin," ucapnya.

"Meski alat berat sudah diterjunkan, tapi itu hanya solusi sementara. Kami meminta pemerintah segera membangun Sabuk Tanggul secara menyeluruh agar warga lebih aman saat musim hujan," lanjutnya.

Ia pun menyoroti keberhasilan pembangunan kolam retensi dan talud di Sungai Wulan sisi timur dan utara, tepatnya di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. 

Di mana Pembangunan yang dimulai pada awal 2024 itu terbukti efektif mencegah banjir, sehingga pada akhir 2024 hingga saat ini, wilayah tersebut tetap kering.

BACA JUGA:Harlah NU ke-102, Waketum PBNU: NU Demak Memang Luar Biasa

BACA JUGA:Kompensasi Dampak Radiasi Nihil, Warga Demak Gembok Pagar Tower Telkomsel

Sementara itu, Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dukuh Norowito, Noor Fatah, juga menjelaskan bahwa tanah di sekitar tanggul memang labil dan cenderung bergerak ketika volume air sungai meningkat.

Ia menyampaikan dari Dukuh Kedung sampai Norowito (Jembatan Tanggulangin), lebar Sungai Wulan semakin menyempit. Akibatnya, tekanan air ke tanggul semakin kuat dan memperbesar risiko longsor.

"Jika tidak segera dibangun, setiap musim hujan warga akan terus hidup dalam kekhawatiran, sehingga pembangunan Sabuk Tanggul secara menyeluruh merupakan hal yang mendesak,"pungkasnya.

Kategori :