SOLO, diswayjateng.id - Acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) sekaligus Perayaan Hari Jadi ke-17 Gema Desa (Gerakan Membangun Desa) di Stadion Manahan Solo pada 31 Januari – 1 Februari 2025 bukan hanya sekadar ajang pertemuan pejabat dan mantan kepala desa.
Lebih dari itu, acara ini menjadi panggung bagi ribuan pelaku UMKM desa untuk menyuarakan tantangan yang mereka hadapi.
Di tengah semarak pameran hasil UMKM dari 66 desa di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Ketua Gema Desa, Sobari, menegaskan persoalan mendasar UMKM desa bukan hanya pada produksi, tetapi juga distribusi dan pemasaran.
“Selama ini UMKM desa kesulitan bersaing karena harga bahan baku yang fluktuatif dan akses pasar yang terbatas,” ujarnya, Jumat 31 Januari 2025.
Momentum kehadiran Presiden Prabowo Subianto, Wakil Menteri Desa Ahmad Riza Patria, serta tokoh nasional seperti Hasyim Djojohadikusumo diharapkan menjadi kesempatan emas untuk menyampaikan kebutuhan konkret UMKM desa.
Ketua Panitia, Waryoto, menambahkan bahwa pemerintah saat ini telah menempatkan UMKM sebagai prioritas, terbukti dengan penguatan peran Kementerian Koperasi dan UKM.
“Harapannya, para pejabat tidak hanya hadir sebagai tamu, tetapi benar-benar mendengarkan dan memahami kondisi UMKM desa,” kata Waryoto.
Selain menjadi forum diskusi, acara ini juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
BACA JUGA:Imlek 2025, Museum Batik Pekalongan Gelar Lunar Festival, Tampilkan Batik Bernuansa Budaya Tionghoa
Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Gema Desa optimistis UMKM desa dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam mengentaskan kemiskinan.