Yuliyanto Tahu Robby Hernawan Umumkan Istrinya Jadi Aspri di Pemkot Salatiga: Offside Sebelum Dilantik

Jumat 31-01-2025,14:46 WIB
Reporter : Nena Rna Basri
Editor : Wawan Setiawan

SALATIGA, diswayjateng.id - Ketua DPC Gerindra Kota Salatiga Yuliyanto mengetahui jika Wali Kota Salatiga terpilih Robby Hernawan melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas (Kadis) OPD di lingkungan Pemkot Salatiga.

Bahkan, Wali Kota Salatiga dua periode itu juga mengetahui jika Robby Hernawan menyampaikan arahan-arahan khususnya.  

"Apa yang dilakukan Wali Kota Salatiga terpilih ini sudah 'offside' sebelum dilantik Presiden," kata Yuliyanto saat menyampaikan pernyataan sikapnya di Gedung DPRD Kota Salatiga, Jum'at 31 Januari 2025.

Wakil Ketua DPRD Kota Salatiga itu bahkan mengulik salah satu arahan Wali Kota Salatiga terpilih Robby Hernawan yang menyebutkan jika istrinya diangkat menjadi Asisten Pribadi (Aspri).

BACA JUGA: Banjir Kota Pekalongan, 353 Warga Mengungsi, Walikota Instruksikan Penanganan Cepat

BACA JUGA: Gebrakan Baru, Wayang Golek Gamelan Keroncong

Sehingga, saat bertugas dan memimpin Salatiga Robby Hernawan menginginkan setiap administrasi masuk atau kegiatan-kegiatan baik internal dan eksternal harus melalui Aspri sebagai 'saringan' awal. Setelah Aspri yang merupakan istrinya menyetujui, dirinya baru akan 'melangkah'  

"Kalo istri dijadikan Aspri itu merupakan bentuk-bentuk mengarah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Dan KKN itu jelas, merupakan salah satu tindak perbuatan yang sangat merugikan bangsa dan negara," terang Yuliyanto.

Menjadi Wali Kota terpilih, lanjut Yuliyanto, harus profesional saja tidak perlu memiliki keinginan yang aneh-aneh seperti mau menganggkat orang-orang eksternal non ASN.

BACA JUGA: Tuntutan Upah Minimum Sektoral, Kadinakerin Demak: Dapat Direalisasi Sesuai Ketentuan

BACA JUGA: Kejari Kabupaten Tegal Canangkan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Birokrasi Bersih

Karena nanti setelah dilantik Presiden, Gubernur hingga Kepala Daerah (Bupati/ Wali Kota) sudah pasti akan difasilitasi negara seperti Sekretaris Pribadi, Asisten Pribadi, sopir, pembantu dari berbagai unsur termasuk jebolan STPDN.

"Istrinya (Wali Kota terpilih Salatiga Retno Margi Astuti Robby Hernawan)  menjadi asisten pribadi atau apapun namanya hal tersebut melanggar aturan," tandasnya.

Secara pengalaman pribadi pun, Yuliyanto juga mendengar sendiri jika Robby Hernawan menyampaikan rencananya melibatkan istri sebagai Aspri.

BACA JUGA: Truk Besar Dilarang Masuk Kota, Kasatlantas Polres Batang Imbau Lewat Tol

BACA JUGA: Persit Gelar Bakti Sosial Donor Darah untuk Nembangun Kepedulian kepada Sesama

"Karena Pak Robby sendiri pernah ke Gedung DPRD dengan mengajak istri dengan asisten pribadi, yang nanti ikut mengurus saya nanti. Itu yang disampaikan ke saya saat kita undang jelang penetapan oleh DPRD Kota Salatiga," imbuhnya.

Pengalaman lainnya, Yuliyanto juga mengungkapkan saat pembinaan oleh Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani di Gedung Kaloka dengan momen mengenalkan Robby Hernawan sebagai Wali Kota Salatiga terpilih kembali terucap hal sama.

"Saat diberikan waktu untuk bicara (Robbh Hernawan) menyampaikan 'kalo' nanti akan melibatkan dan mengajak sekretaris pribadi antara lain istrinya sendiri termasuk tim yang lain," paparnya.

BACA JUGA: Ketua DPC Gerindra Minta Maaf ke Pj Wali Kota Salatiga Yasip khasani, Yuliyanto: Pemerintahan Ini Ada Adabnya

BACA JUGA: Pendapatan Meningkat Signifikan, PDAM Demak Targetkan Capai 2,4 M di 2025

Yuliyanto menegaskan anggapan jika pemikiran kritisnya terkait rencana Robby Hernawan mengangkat istri sebagai Aspri, tidak lepas dari gaji yang akan diberikan, dinilainya tidak sesederhana itu. Termasuk, apakah gaji Aspri istri dan timnya bersumber dari APBD atau keuangan pribadi Wali Kota Salatiga terpilih, ia menggarisbawahi tidak sesimpel itu.

Jika benar sistem menggaji Aspri dan Tim Wali Kota Salatiga terpilih ini menggunakan anggaran APBD Kota Salatiga berarti melalui pengangkatan SK Wali Kota dan itu harus dianggarkan di Tim Banggar.

Sementara, lanjut dia, aturan pemerintah sekarang tidak memperbolehkan atau melarang kepala daerah terpilih untuk mengangkat menjadi pegawai pemerintah yang baru. Kecuali masih berstatus menjadi pegawai ASN Kota Salatiga.

BACA JUGA: Penjabat Bupati Batang Sambangi Warga Terdampak Banjir dan Longsor Desa Surjo

BACA JUGA: Siapa Orang Ukur Mengukur Rumdin Disaat Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani Masih Menjabat, Ini Kata Sekda

Mengenai asisten pribadi dan Sekretaris Wali Kota nantinya, berdasarkan pengalaman pribadi Yuliyanto memimpin Salatiga dua periode sudah pasti difasilitasi oleh pemerintah yang diemban pegawai ASN Kota Salatiga bukan dari eksternal bawaan wali kota terpilih.

"Saya tegaskan, alasannya bukan memberatkan APBD tapi aturannya tidak memperbolehkan. Perlu diingat, Pemerintah Kota tidak akan bisa menuruti apa yang menjadi keinginan Wali Kota 'kalo' tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku. Karena ruang gerak Wali Kota itu sudah terbatas tidak seperti yang dibayangkannya. Semua harus sesuai regulasi sekali melanggar akan berhubungan dengan hukum," imbuhnya.

"Nggak usah punya keinginan bermacam-macam. Pemerintah sudah mempersiapkan dan memberikan fasilitas sesuai standard dan regulasi yang berlaku," lanjut Yuliyanto.

BACA JUGA: Dengan Pengawalan Ketat, Mba Ita Hadiri Hari Raya Imlek di Sam Poo Kong

Oleh karena itu, Yuliyanto mengingatkan Wali Kota Salatiga terpilih tidak perlu terburu-buru sebelum dilantik menjadi Wali Kota definitif.
"Sebaiknya diam, amati, laksanakan," tegasnya.

Sementara, Wali Kota Salatiga terpilih Robby Hernawan saat dikonfirmasi menyikapi singkat perihal rencana istrinya menjadi Aspri.

"Lho, namanya juga istri, perannya lebih dari Aspri. Dimanapun dan jadi apapun suami istri selalu mendampingi kan?" jawab Robby Hernawan melalui pesan WhatsApp.

Kategori :