Uniknya, meskipun tradisi ini diselenggarakan menjelang Imlek, namun peserta yang mengikuti dari berbagai lintas agama dan suku budaya.
“Ditengah zaman semacam ini generasi muda yang banyak memperoleh informasi sehingga dapat melupakan tradisi, dan alangkah baik acara semacam ini terus digalakan bukan hanya tradisi etnis tertentu, tapi sudah selayaknya orang muda harus berbakti kepada orang tua,” paparnya.
Tradisi ini sudah dilakukan setiap tahun menjelang imlek, dengan tujuan mempereratkan hubungan antara orang tua dan anak serta pasangan suami.
Ws.Ling Ling, selaku Manager Office Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong menyampaikan
acara membasuh kaki orang tua yang rutin diselenggarakan setiap tahun, jelang imlek.
“Bagi anak, orang tua suami dan istri, kakak adik, bahkan nenek dengan cucu bisa semua dan tidak memandang etnis agama semuanya bisa ikut berpatisipasi,” ungkapnya,
Tradisi basuh kaki menjelang Imlek ini mengandung makna, ditahun baru harus mempunyai kehidupan baru.
“Untuk bisa mendapatkan kehidupan baru, saat membasuh kaki inilah kita bisa menyelesaikan hal-hal yang masih terpendam buat anak yang masih punya salah dengan orang tua atau istri punya salah sama suami maupun sebaliknya,” jelasnya.
“Terkadang tidak hanya anak yang selalu memiliki salah, tapi terkadang orang tua juga memiliki salah, makanya saat inilah yang bisa untuk memperbaiki diri, sehingga ditahun ular kayu besok hidup bisa menjadi ringan dan damai,” tambahnya.
Tradisi ini diawali dengan berdoa kebada dewa di luar gedung Rasa Dharma, dilanjutkan dengan membaca puisi dari Ws.Ling ling, membasuh kaki dan memberikan teh kepada orang tua.
Ling Ling menyampaikan, basuh kaki ini bisa saja dilakukan dirumah masing-masing, namun jika tidak diwadahi tidak akan pernah terlaksana.
"Sebetulnya bisa dilakukan dirumah, tapi kalau tidak ada yang mewadahi semua juga tidak akan terlaksana. Entah dari anak atau orang tua yang tida bersedia, jika ada yang mewadahi dan kita memanggil semua akan berjalan dimana acara ini bisa menjadi kebaikan bagi mereka," jelasnya.
Ia juga berharap, pengurus Boen Hian Tong akan terus melestarikan budaya ini, sehingga peserta dari luar kota juga bisa hadir kembali di sini.
“Kita berharap, seluruh pengurus Boen Hian Tong akan terus lestari budaya ini, dan tidak akan lekang oleh waktu, harus dilakukan setiap tahun. Sehingga peserta dari luar kota seperti waktu dulu juga bisa hadir,” tutupnya.