Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakosa, memastikan proses pencarian terus dilakukan.
BACA JUGA:Banjir Rendam Kampung Totosari Solo, 175 Warga Sempat Mengungsi
“Kami bekerja sama dengan tim Inafis, BPBD, dan puskesmas untuk identifikasi jenazah maupun korban luka. Setiap temuan langsung ditangani,” tegasnya.
Satu alat berat mulai bekerja sejak sore hari setelah bencana, tetapi cuaca buruk menghambat proses.
“Hari ini, kami lanjutkan pembukaan dua titik longsor utama agar bantuan bisa segera masuk,” ujar Doni.
Posko utama didirikan di Kabupaten Pekalongan, dengan dukungan dari polres, polsek, dan koramil. Seluruh wilayah di 11 kecamatan turut bergerak serempak.
BACA JUGA:Intensitas Hujan Tinggi sebabkan Tanggul Jebol Berdampak Banjir
BACA JUGA:Longsor dan Banjir di Batang, 3 Sumber Air Perumda Sendang Kamulyan Terputus, Kapan Mengalir Lagi?
“Fokus kami memang di Petungkriyono karena korban jiwa paling banyak di sini,” jelas Doni. Kondisi di Desa Kasimpar relatif aman.
“Pemukiman tidak terdampak, hanya bagian bawah desa yang terkena material longsor,” tambahnya.