Optimisme Nana pada produksi padi Jateng ini didasarkan pada peningkatan luas tambah tanam (LTT) dan dukungan dari Kementerian Pertanian.
BACA JUGA:Penghentian Impor Beras Diapresiasi Perpadi Jateng
BACA JUGA:Hidupkan Eks Lahan Rob Pekalongan, BI Tegal Ujicoba Padi Biosalin di Degayu
Ia menjelaskan, luas tanam di Jawa Tengah telah mencapai 2,3 juta hektar, dengan target produktivitas sebesar 11,8 juta ton.
Pada 2024, hasil panen komoditas pangan di Jawa Tengah tercatat mencapai 8,8 juta ton padi, 3,3 juta ton jagung, dan sekitar 61 ribu ton kedelai.
Nana pun mendorong para kepala daerah untuk bekerja lebih keras demi memenuhi target tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Akhmad Musyafak, menyampaikan bahwa dukungan berupa alat dan mesin pertanian (alsintan), seperti traktor, pompa air, dan alat panen, telah terealisasi sepenuhnya pada 2024.
Jawa Tengah juga mendapat alokasi pupuk sebanyak 1,38 juta ton, senilai Rp6,74 triliun. Aturan distribusi pupuk kini lebih sederhana, cukup menggunakan KTP tanpa perlu kartu tani, yang memudahkan akses bagi petani.
“Aturan distribusi pupuk telah disederhanakan. Petani cukup menggunakan KTP, dan bagi yang belum terdaftar di e-RDKK, bisa diusulkan sambil berjalan,” jelas Musyafak.