BLORA, diswayjateng.id - Upaya untuk menekan angka kurang gizi di masyarakat, Pemkab Blora salahsatunya menggunakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Sebagai bentuk dukungan program tersebut Pemkab Blora melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menerima Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Rp 2,7 miliar.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kabupaten Blora, Diah Pusparini mengatakan program PMT tersebut sasarannya meliputi ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis (KEK).
"Kemudian juga balita underweight atau berat badan dibawah standar, balita wasting atau berat badan menurun, dan balita stunting," ujar Diah, Selasa 17 Desember 2024.
BACA JUGA:Jumlah Pengangguran di Kabupaten Blora di 2024 Bertambah Jadi 19.801 Orang
Untuk sasaran PMT pada balita ini terbagi menjadi beberapa kategori.
Yakni gizi buruk, gizi kurang, underweight, dan wasting atau kurus.
Data Dinkes Kabupaten Blora menyebutkan untuk angka gizi buruk di 2024 mencapai 48 kasus, gizi kurang 3.571 kasus, wasting 3.619 kasus.
"Sedangkan underweight 6.629 kasus," jelasnya.
Dikatakan Diah untuk program PMT lokal itu dijalankan secara bersama-sama dengan kader kesehatan yang ada di Kabupaten Blora.
BACA JUGA:Paguyuban Warga Tionghoa di Blora Usul Kawasan Jalan Gunung Sumbing Jadi Ruang Wisata Kuliner
BACA JUGA:Jumlah Peserta UKT Taekwondo di Blora Capai Ratusan Orang, Bukti Tingginya Antusiasme Masyarakat
PMT yang diberikan itu makanan yang mengandung gizi dan nutrisi yang telah ditentukan oleh puskesmas masing-masing.
"Secara teknis itu penganggarannya dikawal oleh puskesmas-puskemas yang ada di Blora. Setiap menunya ada harga yang sudah ditetapkan. Saat ini sudah berjalan sekitar 90 persen," paparnya.