"Juara Popda Kota Pekalongan 2024, akan dikirim ke Popda Karesidenan Pekalongan 2025 yang akan digelar di Kabupaten Tegal, kalau juara baru ke Popda Jateng 2025 yang rencananya digelar pada Juni 2025," jelas Hendro.
Ia menjelaskan, jika sesuai jadwal itu maka Fareno masih berkesempatan ikut karena belum lulus SD. Namun, ia tidak bisa memastikan jadwal pasti Popda Karesidenan Pekalongan 2025 ataupun Popda Jateng 2025.
"Kami masih menunggu juklat juknisnya," tuturnya. Sebelumnya, Yudi, ayah Reno, mengungkapkan kekecewaannya karena anaknya yang merupakan juara satu Popda Kota Pekalongan 2024 tidak berangkat Popda Jateng 2024.
Atlet yang berangkat pada Popda Jateng 2024 adalah juara 2 Popda Kota Pekalongan 2024. Sedangkan anaknya, dijanjikan mengikuti Popda 2025.
BACA JUGA:Ironis, Dicuekin Pemkab Pekalongan, Keluarga Casriyah Hidup Tanpa Jamban
BACA JUGA:Koperasi di Pekalongan Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Menunya Beda
"Anak saya sudah kelas 6 SD, tahun depan akan masuk SMP. Namun, janji semula tiba-tiba berubah tanpa alasan yang jelas," ujar Yudi.
Dia mempertanyakan proses seleksi yang menurutnya tidak transparan, termasuk kriteria pemilihan atlet yang diberangkatkan.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Yudi, ayah Reno, berharap agar pihak terkait dapat bersikap transparan dan adil.
"Jangan sampai semangat anak-anak muda yang punya potensi besar ini terhenti hanya karena miskomunikasi atau alasan yang tidak masuk akal," tegasnya.
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid (Mas Aaf) mengaku belum mengetahui secara detail polemik ini.
"Soal itu, saya belum tahu informasinya. Saya cek dulu ya," ujarnya saat ditemui usai acara sosialisasi Jamsostek pekerja informal.