Fokus Presiden terkait stunting
Stunting sendiri menurut Ali Maimun, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Demak, merupakan suatu kondisi gagal tumbuh normal pada anak-anak yang umumnya disebabkan kekurangan gizi kronis terlebih kekurangan protein serta nutrisi pada saat fase emas pertumbuhan.
BACA JUGA:Bagikan Ratusan Sayur Gratis, Calon Wali Kota Robby Hernawan Komitmen Jadikan Salatiga Zero Stunting
BACA JUGA:Kasus Stunting di Sragen. Bupati Minta Kurangi Pemberian Makanan Instan
"Tentunya bahaya stunting ini bisa berdampak jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek misalnya mudah sakit- sakitan, perkembangan motorik, verbal, konigtif tidak optimal dan tubuhnya pendek dari anak seusianya," ucapnya.
"Lalu untuk jangka panjang, ya tinggi badan tidak bisa optimal, mudah terkena penyakit dalam yang tidak menular seperti hipertensi, diabetes, lalu kesehatan reproduksi menurun," ucapnya
Sementara itu saat ini di bawah Pemerintahan Presiden Prabowo Subiyanto permaslahan stunting harus sudah dituntaskan setidaknya dalam lima tahun kedepan, dimana tidak hanay menyusun strategi menurunkannya namun juga utuk pencegahannya.
Bila dilansir dari web Sekretariat Presiden, dituliskan oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan, Suprayoga Hadi, Pemerintah telah menyiapkan STRANAS (Strategi Nasional, Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting) dengan lima kelompok sasaran.
Kelompok sasaran pertama adalah ibu hamil dan wanita menyusui, bayi di bawah dua tahun, batita hingga balita, remaja putri dan calon pengantin. Sebagai informasi, STARNAS bekerja bersama - sama dengan berbagai kementrian yang berada di bawah Kabinet Merah Putih.