Masuk Program Desa BRILiaN, Usaha Kacang Nepo Kini ke Kancah Nasional dengan Tampilan Menarik

Senin 25-11-2024,20:50 WIB
Reporter : Laela Nurchayati
Editor : Laela Nurchayati

Pelatihan khusus dari BRI dan kolaborasi dengan Politeknik Pariwisata membantu Suparman meningkatkan kualitas produk, terutama pada aspek rasa dan pengemasan, sehingga lebih kompetitif di pasar. 

Selain itu, BRI juga membekali UMKM Desa Nepo dengan teknologi digital seperti QRIS, yang memungkinkan sistem pembayaran non-tunai dan memudahkan akses ke pasar yang lebih luas.

''Untuk pemasaran di toko lokal dan supermarket, sekarang semakin mudah dengan QRIS,'' jelas Suparman. 

BACA JUGA:Omzet Capai Puluhan Juta Rupiah, UMKM Keripik Kentang Albaeta Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

BACA JUGA: Syarat Mudah Bunga Rendah, KUR BRI Makin Diminati di Lubuklinggau

Ia menambahkan, penggunaan teknologi ini membuat proses transaksi lebih cepat dan memudahkan konsumen dalam berbelanja.

Saat ini, Kacang Nepo yang telah menghasilkan pendapatan hingga belasan juta per bulan menjadi sumber pendapatan utama bagi Suparman dan beberapa warga yang ia pekerjakan.

Dengan semakin banyaknya permintaan, Suparman berharap bisa memperluas tim dan mengajak lebih banyak warga terlibat dalam produksi. ''Harapannya, UMKM di desa kami semakin maju dan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya,'' ujarnya penuh semangat.

Suparman juga menyampaikan harapannya agar produk lokal seperti Kacang Nepo tidak hanya dikenal di lingkup lokal, tapi bisa menjadi ikon kuliner khas Desa Nepo yang dikenal lebih luas.

BACA JUGA:Tawarkan Bunga Rendah, Pinjaman KUR BRI Kian Diminati Masyarakat

BACA JUGA:DPLK BRI Tawarkan Beragam Manfaat Menarik untuk Persiapan Pensiun

''Kami ingin kacang yang keluar dari desa ini dalam bentuk kemasan yang punya nilai tambah, bukan sekadar bahan mentah lagi,'' tegasnya. Dengan produk yang semakin diminati, Suparman bermimpi membawa Kacang Nepo ke pasar nasional.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen BRI sebagai bank yang memiliki fokus kepada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

“Peran BRI tidak terbatas sebagai lembaga intermediary keuangan, yang memberikan value secara ekonomi namun juga memberikan social value berupa aksi pemberdayaan baik kepada individu pelaku usaha maupun pemberdayaan lembaga desa,” ujarnya.

''Pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan, mengingat perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata dan menjadi tantangan bersama. Kami berharap program ini menjadi salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh desa-desa beserta seluruh UMKM yang ada didalamnya yang pada akhirnya mampu mendorong kemajuan desa-desa di Indonesia,'' tegas Supari.(*)

 

Kategori :