Banyak Saluran Irigasi Rusak, DPRD Kabupaten Tegal Minta Segera Diperbaiki

Kamis 14-11-2024,18:08 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Rochman Gunawan

SLAWI, diswayjateng.id - Sejumlah petani di Kabupaten Tegal mengeluh karena banyak saluran irigasi yang rusak. Mereka kesulitan mendapatkan air untuk mengairi lahan pertaniannya. Terpaksa, mereka pun harus membuat sumur pantek atau sumur bor yang tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar.

Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan, Mutamakin membenarkan kondisi tersebut. Dia mengaku memang kerap mendapat keluhan itu dari para petani. 

"Kalau bertemu dengan petani, mereka selalu mengadu ke saya soal saluran irigasi yang rusak. Terutama para petani di wilayah pantura," kata Mutamakin, legislator dari Dapil 3 meliputi Kecamatan Kramat, Kecamatan Suradadi dan Kecamatan Warureja, Kamis (14/11/2024).

Dia berharap, pemerintah daerah melalui dinas terkait segera mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki saluran irigasi. Sehingga air yang digunakan untuk pengairan lahan pertanian tidak terbuang sia-sia. 

BACA JUGA:Anggota DPRD Kabupaten Tegal Geram dengan Pelayanan Pegawai Bank BUMN

BACA JUGA:Alat Kelengkapan DPRD Kabupaten Tegal Resmi Ditetapkan

Selama ini, air dari pintu pengairan sudah dibagi secara benar. Namun, air tidak mengalir ke lahan pertanian, tapi justru melebar tidak tepat sasaran.

"Ini yang sering terjadi, sehingga petani selalu kesulitan air irigasi. Terlebih saat musim kemarau, petani terpaksa membuat sumur pantek," ujar Mutamakin.

Menurutnya, perbaikan saluran irigasi ini sangat mendesak. Harus secepatnya direalisasikan mengingat kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

"Sudah banyak yang rusak, harus secepatnya diperbaiki," ucapnya.

BACA JUGA:Marak Aksi Pencurian MCB Lampu PJU, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Bilang Begini

BACA JUGA:Pimpinan DPRD Kabupaten Tegal Datangi Kejaksaan dan Kodim

Kiswoyo, 56, salah satu petani di Warureja mengatakan, saluran irigasi di wilayah Pantura hampir semuanya rusak. Sudah lama tidak diperbaiki. Sehingga banyak petani yang kesulitan air saat musim kemarau.

"Kalau musim hujan memang tidak masalah, tapi kalau musim kemarau, kami pusing, karena harus membuat sumur bor," ujarnya. (adv)

Kategori :