WONOSOBO, jateng.disway.id - Batik merupakan warisan asli Nusantara. Bahkan pada tahun 2009 lalu batik masuk menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) UNESCO. Untuk melestarikan budaya itu, ratusan pelajar SD belajar membatik di Desa Wisata Talunombo, Selasa (05/11/2024).
Bersama sejumlah guru, sebanyak 110 siswa-siswi SD Ma'arif Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo mengajar membatik sejak dini. Ratusan siswa SD belajar membatik di Joglo-Soekarno, sebuah djoglo tradisional yang menjadi pusat kegiatan di desa dengan agro-eduwisatanya.
Kepala Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Badarudin mengungkapkan, bahwa selama kunjungan, ratusan pelajar SD belajar membatik, khususnya dalam teknik menorehkan malam menggunakan canting.
“Ratusan pelajar SD belajar membatik ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan seni batik kepada generasi muda, serta memberikan pengalaman langsung dalam proses pembuatannya,” ungkapnya.
Selain belajar membatik, ratusan pelajar SD juga mengunjungi tempat sampah TPS3R Lestari Desa Talunombo untuk memahami proses pengelolaan sampah di desa. Dimana Desa Talunombo telah berhasil melakukan proses pengolahan sampah plastik menjadi BBM setara solar.
BACA JUGA: Melanggar Aturan, Sekda Wonosobo Sidak Pendirian Bangunan di Atas Sungai Wangan Aji
Kepala Sekolah SD Ma'arif Tieng, Khakimul Jihadi menyatakan, bahwa ratusan pelajar SD belajar membatik ini merupakan bagian dari program outing class sekolah yang bertujuan untuk memperkaya wawasan siswa di luar lingkungan kelas.
BACA JUGA: Program Jumat Cantik, Upaya Pemkab Wonosobo Dorong Kebijakan Berbasis Data
“Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa dapat lebih menghargai budaya lokal dan memahami proses pembuatan batik secara langsung,” jelasnya.
BACA JUGA: Kunjungi Kodim 0707/Wonosobo, Anak-anak SDN 1 Kapencar Ingin Lebih Dekat dengan TNI
Perlu diketahui, Desa Talonombo dikenal sebagai destinasi agro-ekowisata yang menawarkan berbagai kegiatan edukatif dan rekreasi, termasuk pelatihan membatik, pertanian organik, dan pengenalan budaya lokal.
Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara institusi pendidikan dan komunitas lokal dalam upaya pelestarian budaya dan pendidikan lingkungan.