Perkuat Daya Saing, Yoyok-Joss Gunakan Progam Semarang Pinter Lan Sehat saat Debat Publik

Sabtu 02-11-2024,09:51 WIB
Reporter : Wahyu Sulistiyawan
Editor : Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, jateng.disway.id - Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2023 Kota Semarang berada di peringkat ke-4 secara Nasional dengan skor 3,95 di bawah Kota Surakarta, Kota Bandung dan Kota Bogor. Untuk memperkuat daya saing tersebut, Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi dan Joko Santoso akan menggunakan hasta karya program pertama yaitu Semarang Pinter lan Sehat, dengan progam Sekolah Gratis dari SD hingga SMP baik Negeri maupun Swasta. 

"Untuk progam Pinter lan Sehat, semua sekolah akan kita gratiskan dan akan kita perbanyak beasiswa untuk semua tingkatan. Selain itu kami juga akan tingkatkan kualitas dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan," kata Calon Wali Kota Semarang nomor urut 01, Yoyok Sukawi saat Debat Publik Pertama calon Wali Kota Semarang, di Hotel MG Cetos, Jumat, 1 November 2024 malam.

Ia menambahkan, untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) selain dari Sekolah Gratis pihaknya akan membuat digitalisasi dengan marketplace untuk mewadahi peta pelaku UMKM di Kota Semarang.   

"Kita akan datangkan investasi, sebelumnya kita akan amankan Kota Semarang kembali seperti dulu. Selain itu, perizinan akan kita permudah dan kita pastikan pemerintahan Kota Semarang bebas punglibar martabat yang," tambahnya.

BACA JUGA: Debat Publik Terbuka Pilwakot Semarang, Begini Visi dan Misinya Paslon

BACA JUGA: Perang Yel-yel Warnai Debat Perdana Calon Walikota Semarang 2024

Ia menjelaskan, Kota Semarang saat ini menjadi masuk di peringkat 5 sebagai Kota Toleran. "Sehingga dengan ketiga aspek tersebut akan membawa investor datang ke Kota Semarang," jelasnya.

Pada mengawali debat publik, Calon Wali Kota Semarang nomor urut 02 mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari panelis dengan subtema 2 tentang Indeks Daya Saing Daerah. Dengan pertanyaan sebagai berikut, Bagaimana rencana Paslon dalam memanfaatkan Komponen lingkungan pendukung, SDM, pasar dan ekosistem inovasi, agar daya saing Kota Semarang semakin meningkat dan menarik lebih banyak investasi produktif?.

Hal tersebut ditanggapi oleh Calon Wali Kota nomor urut 01, Agustina Wilujeng Pramestuti, dengan menciptakan SDM unggul melalui sekolah gratis keseluruhan, berarti miskin dan kaya semuanya semua akan digratiskan. Setidaknya butuh Rp300 Miliar yang akan di pakai untuk pendidikan gratis di Kota Semarang.

"Saya kira tidak ada asas keadilan, karena tentu harusnya kan subsidi silang. Kami mempelajari data misi-visi dari paslon 2 rupanya yang gratis itu hanya SD-SMP yang SMA-SMK tidak tercantum, Apakah demikian atau salah tulis," tanya Agustin saat menanggapi progam Yoyok Sukawi.

BACA JUGA: Mantan Sekda Kabupaten Pemalang Soroti Debat Publik

BACA JUGA: Mengurangi Korupsi dan Pungli, Gus Yasin Luncurkan Aplikasi Jateng Ngopeni pada Debat Publik Pilgub Jateng

Ia berpendapat SMA dan SMK juga termasuk warga kota Semarang, tentu merupakan putra-putri warga kota Semarang. "Nah kalau dihitung lagi, tambahannya berarti lebih dari 300 miliar. Pertanyaan saya kepada Mas Yoyo dan Mas Joko dari mana kita mendapatkan uang sekitar 450 miliar itu, kalau termasuk SMA dan SMK, belum ditambahkan dengan kesejahteraan guru yang harus meningkat," tanya Agustin.

Saat menjawab dari tanggapan Agustina Wilujeng Pramestuti, Yoyok Sukawi mengingatkan bahwa pendidikan SMA dan SMK merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Provinsi.

"Pendidikan SMA dan SMK itu kewenangan dari pemerintah Provinsi, saya ingatkan kembali bahwa Pemerintah kota Semarang punya kewenangan untuk TK, SD dan SMP. Dan inilah yang akan kita gratiskan supaya semua siswa kota Semarang mendapatkan akses pendidikan yang sama adil dan merata," katanya.

Kategori :