Penanganan Pencegahan Stunting, Tenaga Medis Salatiga Usul Libatkan Tim Psikologi

Kamis 03-10-2024,20:49 WIB
Reporter : Nena Rna Basri
Editor : Laela Nurchayati

SALATIGA, jatengdisway.id - Tim Pakar Audit Kasus Stunting Kota Salatiga dr. Listya Eko Wulandari SpA, menyarankan agar Pemkot Salatiga melibatkan Ahli atau Profesi Psikologi dari Universitas dalam penanganan pencegahan stunting di Kota Salatiga.

Saran ini dilontarkan dr. Listya Eko Wulandari SpA yang merupakan salah satu dokter spesialis anak serta Ketua Tim Stunting RSUD Kota Salatiga di tengah Rapat Koordinasi TPPA dan Rembuk Stunting Kota Salatiga di Hotel Wahid, Salatiga, Kamis 3 Oktober 2024.

Turut hadir dalam diskusi penanganan pencegahan stunting tingkat Kota Salatiga itu Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani, Ketua Sementara DPRD Salatiga Dance Ishak Palit, Kepala OPD terkait serta Lurah se-Salatiga.

Disampaikan dr. Listya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penanganan pencegahan stunting. Diantaranya, pola asuh dari sektor kesehatan memiliki peran terbesar.

BACA JUGA:Pemkab Demak Harapkan Tahun 2024 Target Program Penurunan Stunting 7,5 Persen Tercapai

BACA JUGA:Tangani Stunting, DLH Kota Tegal Terima Bantuan CSR

"Untuk itu disarankan, agar penanganan pencegahan stunting ini melibatkan Psikologi untuk memberdayakan dalam pola asuh tadi," ungkapnya.

Meski pun, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) serta Asi Ekslusif tergolong sangat mempengaruhi. Namun di tengah masyarakat diakui dia banyak menemukan pola asuh masih menggunakan metode kuno atau jaman dulu. Sehingga, hal ini mempengaruhi penanganan pencegahan stunting.

Bahkan tak jarang, kedua orang tua kandung yang sibuk bekerja menitipkan kepada nenek/kakeknya atau pengasuh dengan menerapkan pola asuh tempo dulu.

"Dan lagi yang banyak saya temukan di lapangan adalah, kehamilan di luar nikah. Dan rata-rata dialami anak di bawa umur yang belum semestinya melahirkan. Sehingga perlunya pemahaman bahwa bagaimana pacaran yang sehat dan agar tidak hamil di luar nikah dengan anak yang dilahirkan bisa berdampak stunting," ungkapnya.

BACA JUGA:Turunkan Stunting di 12 Kota, Beri Satu Telur Sehari

Sementara, Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menyetujui rencana melibatkan Ahli/ Profesi Psikologi dalam penanganan pencegahan stunting di Kota Salatiga.

Menurut dia, usulan dr. Listya menarik karena diperlukannya treatment. Salah satunya adalah diperlukan vaksin influenza.

"Sebenarnya apa kaitanya stunting dengan vaksin influenza. Kan kaitanya tidak langsung dengan stunting. Namun penanganan stunting salah satunya memastikan kondisi anak baik," imbuhnya.

Dalam Rapat Koordinasi TPPA dan Rembuk Stunting Kota Salatiga di Hotel Wahid, Salatiga juga diwarnai penandatanganan Komitmen Bersama antara Pemkot Salatiga dengan DPRD Salatiga.

Kategori :