DISWAYJATENG.ID - Apakah Anda familiar dengan istilah getun atau gesek tunai? Dengan semakin banyaknya penyedia layanan kartu kredit dan opsi bayar nanti (paylater), tawaran jasa gesek tunai juga semakin meningkat. Apa hubungan antara gesek tunai dengan kedua layanan tersebut? Mari kita bahas kenali bahaya gestun : simak alasan, cara kerja, hingga risiko.
Kenali bahaya gestun : simak alasan, cara kerja, hingga risiko. Gesek tunai adalah proses transaksi yang menggunakan limit kartu kredit atau paylater untuk mendapatkan uang tunai tanpa melakukan pembelian barang secara nyata. Dalam hal ini, pemilik kartu kredit atau akun paylater akan menerima uang tunai yang setara dengan nilai barang yang seharusnya dibeli.
Secara sederhana, gesek tunai pada kartu kredit maupun paylater adalah cara untuk mengubah limit belanja menjadi uang tunai. Namun, tindakan ini tergolong illegal, oleh karena itu kenali bahaya gestun : simak alasan, cara kerja, hingga risiko.
Limit yang diberikan oleh penerbit kartu kredit dan penyedia paylater ditujukan khusus untuk transaksi pembelian barang, bukan untuk dicairkan menjadi uang tunai seperti pinjaman bank atau fintech. Oleh karena itu, tindakan ini dapat berakibat pada masalah hukum bagi pemilik kartu atau akun serta pihak-pihak yang terlibat. Mari simak artikel kenali bahaya gestun : simak alasan, cara kerja, hingga risiko yang dilansir dari YUKK Payment Gateway berikut ini.
BACA JUGA:Cara Kerja dan Bahaya Gestun Terbaru
Alasan Masyarakat Memilih Gesek Tunai
Meskipun banyak yang menyadari status hukum gesek tunai, banyak orang tetap memilih metode ini. Apa penyebabnya? Beberapa alasan yang mendorong masyarakat untuk mencairkan limit belanja menjadi uang tunai antara lain:
1. Proses yang Lebih Praktis
Poin ini tidak dapat dipungkiri, bahwa prosedur dan prosesnya jauh lebih praktis dibandingkan dengan pengajuan pinjaman. Gestun dapat dilakukan dengan cara yang mirip dengan transaksi belanja biasa, baik di merchant online maupun offline. Dalam waktu lima menit, transaksi dapat diselesaikan. Sementara itu, pengajuan pinjaman di bank memerlukan banyak dokumen, proses BI checking, dan waktu pencairan yang lebih lama.
2. Bunga Cicilan yang Lebih Rendah
Salah satu alasan utama orang memilih gesek tunai pada kartu kredit adalah bunga cicilan yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya provisi dan cicilan pinjaman tunai. Pemilik limit dapat memperoleh uang tunai dengan nominal yang sama, tetapi dengan angsuran, bunga, dan biaya layanan yang hingga 30% lebih rendah.
3. Tidak Ada Batas Penarikan
Alasan berikutnya adalah tidak adanya batasan dalam penarikan. Jika Anda memiliki limit sebesar 20 juta rupiah dan memutuskan untuk mencairkannya melalui gestun, Anda tidak perlu menyisakan saldo sama sekali. Berbeda dengan penarikan tunai dari rekening yang memiliki batasan harian. Hal yang sama juga berlaku untuk pinjaman tunai dari bank, di mana saldo sebesar dua kali cicilan akan ditahan.
Cara Kerja Gestun
Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang gestun, penting untuk mengetahui cara kerjanya. Secara teknis, aktivitas gesek tunai dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu melalui online dan merchant. Apa saja prosedur lengkapnya?