KUDUS, diswayjateng.id- Agenda dialog interaktif bertajuk ‘politik kebangsaan’ diselenggarakan warga Muhammadiyah Kudus dengan menghadirkan dua paslon bupati dan wakil bupati yang siap berkontestasi di Pilkada Kudus.
Melalui dialog secara langsung itu, diharapkan warga Muhammadiyah bisa mengetahui visi-misi paslon yang bersiap maju untuk perebutan kursi Bupati dan Wakil Bupati Kudus periode 2024-2029.
“Sebenarnya agenda ini merupakan agenda silaturahmi antara warga Muhammadiyah dengan para bakal paslon yang maju ke Pilkada Kudus 2024 saja,” ujar Ketua Panitia Bonnix Maulana, Minggu malam 22 September 2024.
Namun demikian, kata Bonnix, ada sejumlah permasalahan valid yang dibahas selama kegiatan silaturahmi berlangsung. Salah satunya permasalahan sampah, angka stunting dan mahalnya ongkos pendidikan dan kesehatan di Kudus.
”Isu-isu ini merupakan hasil dari survey internal kami, kemudian kami bawa ke dalam forum dan akhirnya bisa menjadi pedoman pembahasan. Ini diskusi saja dengan para calon, sehingga warga punya gambaran tentang masing-masing paslon,” terangnya.
Dalam dialog yang digelar di kampus Universitas Muhammadiyah Kudus ini, sengaja dikemas tidak melalui format debat. Kedua paslon diberi kesempatan melakukan dialog interaktif bersama warga Muhammadiyah dalam sesi yang terpisah.
Oleh panitia dialog, pasangan Hartopo-Wahib mendapat kesempatan sesi pertama. Sedangkan pasangan Sam’ani-Bellinda mendapat giliran kedua.
Kedua Paslon Paparan Visi Misi di Pilkada
Kesempatan pertama yang diberikan tersebut, dimanfaatkan betul oleh Paslon Bupati HM Hartopo bersama wakilnya Mawahib. Mereka secara detail memaparkan program dan visi misi mereka dihadapan ratusan warga Muhammaditah Kota Kretek.
Dengan paparan itu, diharapkan Hartopo dan Mawahib memiliki gambaran terkait apa yang bakal mereka kerjakan jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kudus.
”Termasuk tadi ada pembahasan sampah yang kami kira ini bukan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga masyarakat juga terlibat didalamnya,” tukas Hartopo.
Melalui kesempatan dialog interaktif ini, menurut Hartopo, bisa menjadi kesempatan baginya untuk menarik simpati dan mendulang suara dari warga Muhammadiyah Kudus.
“Ya ini kan Muhammadiyah sudah mendukung kami,” ujar Hartopo dengan nada sedikit berkelakar yang disambut tawa sejumlah panitia acara yang lain.
Di sesi terpisah, Paslon Samani-Bellinda juga menegaskan komitmennya untuk membangun Kudus yang lebih baik. Samani menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan di Kudus.
Samani juga mengungkap masih banyak program unggulan lain yang diusungnya dalam kampanye Pilkada Kudus. Program tersebut tentunya menjadi prioritas guna membangun Kabupaten Kudus lebih baik lagi sesuai visi misi.
Sementara itu, Bellinda pun menambahkan bahwa inovasi dalam pelayanan publik harus menjadi prioritas. Selain itu, ia menekankan untuk program unggulan paslon berakronim Santri ini berupa tunjangan kesehatan guru swasta dan madrasah diniyah.
“Program unggulan kami lainnya yakni insentif untuk tenaga pendidikan, pemberdayaan dan fasilitasi pondok pesantren, beasiswa sekolah, perguruan tinggi serta bankeu desa untuk pembangunan sarpras di lingkup RT/RW," papar calon wakil bupati berusia 25 tahun ini.
Untuk diketahui, dialog bertema ‘politik kebangsaan’ ini menjadi langkah awal yang strategis bagi kedua paslon di Pilkada Kudus 2024. Sebab mereka bisa menggalang dukungan dan membangun komunikasi lebih erat dengan masyarakat.