DISWAYJATENG.ID, PEMALANG - Bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Pesalakan, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang terbakar.
Bekas TPA sampah di Pesalakan dengan luas 35 hektare itu terbakar sejak Minggu (12/8) malam. Api terus meluas hingga melahap tumpukan sampah lebih dari 1 hektare.
Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Pemalang Diar Hendrayanto mengatakan, kebakaran terus meluas karena kondisi cuaca panas dan angin kencang membuat kesulitan para petugas pemadam kebakaran.
BACA JUGA:DWP Pol PP Kabupaten Tegal Adakan Pelatihan Pembuatan Roti
"Lebih dari 1 hektare lahan tumpukan sampah yang sudah terbakar, tetapi kini sudah bisa ditangani dengan baik," ujarnya.
Meski begitu, kata Diar, tim pemadam kesulitan karena asap tebal menyelimuti seluruh area TPA.
Menurutnya, seluruh kekuatan yang dimiliki pemadam kebakaran Kabupaten Pemalang diterjunkan untuk menangani kebakaran termasuk mobil suplai air dari Badan Peanggulangann Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang dan mobil tangki milik Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pemalang.
BACA JUGA:Cegah Penyakit Tidak Menular, IBN Tegal Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan Lakukan Cek Kesehatan
Sementara itu, dampak pada asap yang masuk ke pemukiman dirasakan oleh Slamet, 45, yang tinggal tidak jauh dari TPA Pesalakan yang terbakar.
Dia bersama anak istrinya lebih memilih keluar rumah karena asap yang pekat dan mengganggu pernapasan.
"Sejak pagi asap dirasakan menyengat, mengganggu pernapasan, anak-anak juga batuk-batuk. Apalagi saat angin mengarah ke timur, permukiman terasa banget pedih d imata," terangnya.
BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Berencana Sosialisasikan Kencana
Menurutnya, api tidak lagi tampak pada tumpukan sampah. Hanya saja jarak pandang hanya sekitar 3 meter akibat asap yang terus mengepul dari tumpukan sampah.
"Upaya penyemprotan air pada sumber asap hingga kini masih terus dilakukan oleh tim pemadam kebakaran," bebernya.
TPA sampah Pesalakan, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang dengan luasan 35 hektare telah ditutup paksa oleh warga setempat akibat overload dan habis masa berlaku operasional TPA sejak Juni 2024 lalu.