Kekeringan, PMI Kabupaten Tegal Dropping Air Bersih

Senin 12-08-2024,09:30 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Rochman Gunawan

DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Beberapa desa di Kabupaten Tegal dilanda kekeringan. Imbasnya, warga kesulitan mendapatkan air bersih. Melihat kondisi itu, tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal langsung menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Ada tiga desa yang kami distribusikan air bersih," kata Ketua PMI Kabupaten Tegal, Iman Sisworo.

Dia mengungkapkan, tiga desa yang mengalami krisis air bersih, dua di antaranya berada di wilayah Kecamatan Suradadi. Yakni, Desa Harjasari dan Jatimulya. Sedangkan satu desa lainnya di Kecamatan Jatinegara, yaitu Desa Dukuhbangsa. 

BACA JUGA:Pemkab Pemalang segera Bentuk Satgas Tawuran

Untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih, PMI sudah menyiapkan 500.000 liter air. Rencananya, air itu akan digelontorkan di 4 kecamatan yang kerap krisis air bersih saat musim kemarau. Keempat kecamatan itu yakni, Warureja, Suradadi, Jatinegara dan Kedungbanteng. 

"Untuk mendistribusikan air bersih PMI mengerahkan dua truk tangki yang masing-masing berkapasitas 6.000 liter dan 4.000 liter," kata Iman. 

Dia mengaku, distribusi air bersih sudah dilakukan sejak Kamis (8/8) di Desa Harjasari sebanyak 14.000 liter, dan Desa Dukuh Bangsa Jatinegara 6.000 liter. 

BACA JUGA:Satpol PP Kabupaten Tegal Bersama Tim Gabungan Jaga Ketat Demo Sengketa Pilkada

"Kemudian hari Jumat kemarin, kita juga menyalurkan air bersih sebanyak 12 ribu liter di Desa Jatimulya Suradadi," sambungnya.

Perangkat Desa Jatimulya Zaenal Mustakhim menuturkan, krisis air ini sudah berlangsung sejak dua bulan lalu atau pertama kali memasuki musim kemarau.

Sumur warga banyak yang mengering meski kedalamannya mencapai 100 meter. Utamanya sumur warga yang bermukim di Dukuh Sigerunh.

"Sumurnya kering, tidak ada air sama sekali," ucapnya.

BACA JUGA:Disdikbud Kota Tegal: 2024 Tahun Terakhir Ukur Capaian Rencana Strategis

Sementara, Rudi, salah satu warga Dukuh Segerung Desa Jatimulya mengaku untuk mendapatkan air bersih, warga harus membeli di pedagang keliling. Harganya Rp3.500 untuk satu galon atau jeriken.

"Kalau beli setiap hari, kami merasa keberatan. Namun setelah ada bantuan dari PMI, kami terasa ringan," tutupnya.

Kategori :