DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Langkah optimalisasi relawan dalam penanggulangan bencana dilakukan BPBD Kabupaten Tegal. Kegiatan yang dilangsungkan di ruang rapat Universitas Bhamada Slawi tersebut dihadiri seluruh induk organisasi relawan yang ada di Kabupaten Tegal.
Kalak BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah melalui Sekretaris Danang menyatakan, ada poin penting yang dihasilkan dalam optimalisasikali ini. Diantaranya, komitmen dan kesepakatan dari seluruh induk organisasi relawan di Kabupaten Tegal.
BACA JUGA:Solidkan Kerja Sama BKK, Dukung Penempatan Tenaga Kerja
"Bahwa dalam satu wadah forum komunikasi Relawan Penanggulangan Bencana (FKRPB) di bawah koordinasi BPBD," ujarnya, Kamis (1/8/2024).
Ditegaskan, salah satu bentuk pengakuan dan peran dari seluruh induk organisasi relawan tersebut terakomodir dalam SK Bupati Tegal. Yang ada saat ini hanya mengakomodir relawan di bawah binaan BPBD. Sehingga menimbulkan kecemburuan induk organisasi relawan yang lain.
BACA JUGA:Aksi Pencegahan Stunting Sasar Kalangan Remaja Putri Kota Tegal
Untuk itu perlu dikaji atau review SK Bupati tersebut.Terkait dengan pengelolaan informasi dan data bencana adalah BPBD, seperti tertuang dalam Perda no3/2016 yang diubah menjadi Perda no10/2016. Sehingga informasi dan data kebencaan dikeluarkan atau dirilis oleh BPBD.
Saat ini, peran relawan lebih dominan pada saat tanggap darurat atau saat terjadinya bencana. Merujuk pada Perka BNPB no.17/2011.
"Maka peran relawan mulai dari prabencana, saat bencana dan pascabencana," ungkapnya.
BACA JUGA:Partisipasi Masyarakat Kota Tegal dalam Pilkada Diharapkan Meningkat
Guna meningkatkan SPM sub urusan bencana, khususnya terkait dengan jumlah warga di daerah rawan bencana yang menerima informasi. Maka seluruh induk organisasi relawan agar berperan dalam pra bencana (sosialisasi) kepada warga yang berada di wilayahnya .
Informasi tersebut diantaranya apa yang dilakukan sebelum bencana, menghadapi bencana dan sebagainya. Dari seluruh masukan, maka yang dibutuhkan oleh relawan yaitu pelatihan, peningkatan kapasitas dan peralatan peralatan penanganan bencana. Terkait dengan peningkatan kapasitas pelatihan agar seluruh induk organisasi bersinergi satu dengan yang lainnya.
BACA JUGA:72 Calon Anggota Paskibra Kota Tegal Digembleng
"Saat salah satu induk organisasi relawan mengadakan pelatihan, maka diharapkan mengundang/melibatkan induk organisasi lainnya," tegasnya. (adv)