DISWAYJATENG, TEGAL - Memasuki awal tahun ajaran baru, SMP Muhammadiyah 3 Kota Tegal atau SMP Muga membuat berbagai macam inovasi. Salah satunya, Perpustakaan Digital yang resmi dilaunching. Peluncuran Perpustakaan Digital dihadiri Ketua Majelis Dikdasmen PNF DPM Kota Tegal Purnomo Hadi MM dan Pengawas sekaligus Pembina SMP Muga Amin Aziz MPd.
Kepala SMP Muga Cuci Mugiana SPd mengatakan, Perpustakaan Digital diluncurkan untuk menanamkan cinta dan budaya literasi di sekolah dalam rangka menghasilkan generasi unggul, kreatif dan inovatif. Tidak bisa dipungkiri, generasi sekarang akrab dengan telepon pintar. “Daripada digunakan untuk hal negatif, maka kami meluncurkan Perpustakaan Digital ini,” kata Cuci.
BACA JUGA:Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Puncak Peringatan Hari Koperasi di Kabupaten Pemalang
Selain Perpustakaan Digital, SMP Muga meluncurkan Media Digital Podcast Channel Youtube SMP Muga. Siswa SMP Muga pada kesempatan ini juga dilatih public speaking dengan menghadirkan narasumber ternama Carin Rianaditya. Tujuannya untuk melatih dan mempersiapkan siswa untuk menjadi host di Podcast Channel Youtube SMP Muga.
“Selama ini siswa sudah dilatih menyampaikan literasi di depan warga sekolah, dan juga kultum di masjid dengan jamaah warga sekitar,” imbuh Cuci.
BACA JUGA:Tim SDI Kabupaten Pemalang Adakan Pembinaan Statistik Sektoral
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen PNF DPM Kota Tegal Purnomo Hadi MM dalam sambutannya sangat mengapresiasi launching Perpustakaan Digital dan Media Digital yang dilakukan SMP Muga ini. Purnomo berpesan kepada siswa dan guru agar selalu berkreasi, jangan patah semangat. Meskipun SMP Muga bukan sekolah besar, namun berkualitas.
Pengawas sekaligus Pembina SMP Muh 3 Amin Aziz MPd mengungkapkan, belum semua sekolah memiliki Perpustakaan Digital. Peluncuran Perpustakaan Digital ini sebagai upaya sekolah memberikan akses belajar siswa untuk belajar lebih menyenangkan. Amin berpesan agar Perpustakaan Digital terus eksis dan berkembang dengan inovasi menarik.
BACA JUGA:Jalan di Jantung Kota Slawi Diperbaiki dengan Anggaran Rp893 Juta
“Digitalisasi harus terus dilakukan jika ingin menjadi sumber belajar yang accressible, nyaman, dan menyenangkan,” ungkap Amin.