SMA Muhammadiyah Kota Tegal Juara Umum Perkemahan GKHW 2024

SMA Muhammadiyah Kota Tegal Juara Umum Perkemahan GKHW 2024

JUARA UMUM - Qobillah Abdurahman Bin Abu Bakar SMA Muhammadiyah Kota Tegal menerima Piala Bergilir usai dinobatkan sebagai Juara Umum Perkemahan Besar VI GKHW Kwarda Kota Tegal 2024.Foto: Istimewa --

TEGAL, diswayjateng.id - SMA Muhammadiyah Kota Tegal (Muhata) berhasil menjadi Juara Umum Perkemahan Besar VI Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (GKHW) Kwartir Daerah (Kwarda) Kota Tegal Tahun 2024. Dalam ajang yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan PAI, SMA Muhata membawa pulang Piala Bergilir dan 16 piala lainnya.

Perkemahan Besar VI GKHW Kwarda Kota Tegal merupakan ajang tahunan yang diiikuti sekolah Muhammadiyah. Mengirimkan Qobillah Abdurahman Bin Abu Bakar, SMA Muhata meraih Juara I Lomba Story Telling Putra, Juara II Lomba Pidato Putra, Juara II Lomba Memasak Putra, Juara III Lomba PBB Putra, Juara III Lomba Tadabur Putra, Juara III Lomba Pionering Putra.

Juara I Lomba Story Telling Putri, Juara I Lomba Pionering Putri, Juara I Lomba Tadabur Alam Putri, Juara I Lomba Memasak Putri, Juara II Lomba PBB Putri, Juara II Kerapian dan Kebersihan Tenda, Juara II Pentas Seni, Juara III Lomba Vlog, dan Juara III Lomba Pidato Putri, sehingga menjadikan SMA Muhata Juara Umum Putri.

Kepala SMA Muhata Mohamad Sulaeman MPd mengatakan, keikutserataan SMA Muhata dalam Perkemahan Besar IV GKHW Kwarda Kota Tegal Tahun 2024 adalah bentuk loyalitas terhadap Persyarikatan Muhammadiyah. Kedua menguji kecerdasan, keterampilan, dan ketangkasan siswa. “Juara bukanlah target, namun kami bersyukur menjadi Juara Umum,” ucap Sulaeman.

BACA JUGA:SMA Muhammadiyah Kota Tegal Adakan Perkemahan Tamu Penghela

BACA JUGA:Siswa Baru SMA Muhammadiyah Kota Tegal Hasilkan Karya Batik Celup

HW merupakan ekstrakurikuler wajib di sekolah Muhammadiyah. Di SMA Muhata, kegiatan HW dilaksanakan setiap Jumat siang. Siswa mendapatkan materi Al Islam Kemuhammadiyahan, Kepanduan Umum, Kepanduan Khusus HW yang antara lain tentang sejarah HW, Bapak Pandu, dan kedudukan HW sebagai organisasi otonom Muhammadiyah.

“HW merupakan wadah kaderisasi kepemimpinan Muhammadiyah. Sebagai contoh, Pak Karno, Jenderal Soedirman, dan Djuanda, mereka juga kader,” sebut Sulaeman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: