Cara Menghitung Besarnya Bunga Pinjaman

Jumat 19-07-2024,11:45 WIB
Reporter : Asyifa Suryani
Editor : Rochman Gunawan

DISWAYJATENG - Sebelum mengajukan pinjaman, penting bagi calon peminjam untuk memahami cara menghitung besaran bunga pinjaman. Pengetahuan ini dapat membantu menghindari kesulitan finansial di kemudian hari akibat ketidaktahuan tentang beban bunga yang harus ditanggung.

Cara menghitung besaran bunga pinjaman ini beragam. Perhitungan persentase ini sangat penting untuk mengetahui besarnya bunga yang harus dibayarkan oleh debitur kepada penyedia pinjaman.

Terdapat tiga jenis bunga pinjaman yang umum digunakan oleh lembaga keuangan: bunga flat, bunga efektif, dan bunga anuitas. Masing-masing memiliki cara menghitung besaran bunga pinjaman.

Berikut jenis dan cara menghitung besaran bunga pinjaman:

BACA JUGA:Inilah Cara Melaporkan Penyalahgunaan KTP oleh Pinjol

1. Bunga Flat

Bunga flat merupakan jenis bunga yang besarannya tetap sepanjang masa pinjaman. Metode ini sering digunakan untuk pinjaman jangka pendek seperti kredit kendaraan bermotor. Adapun cara menghitung besaran bunga pinjaman adalah:

Rumus perhitungan bunga flat per bulan adalah:

    (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Jangka Waktu Kredit dalam Tahun) / Jumlah Bulan
  1. Contoh perhitungan:
  2. Pokok pinjaman: Rp20.000.000
  3. Suku bunga: 10% per tahun
  4. Jangka waktu: 1 tahun
  5. Total bunga = Rp20.000.000 x 10% x 1 tahun = Rp2.000.000
  6. Total yang harus dibayar = Rp20.000.000 + Rp2.000.000 = Rp22.000.000
  7. Angsuran per bulan = Rp22.000.000 / 12 bulan = Rp1.833.333
Jika jangka waktu pinjaman diubah menjadi 6 bulan, maka:

    Total bunga = Rp20.000.000 x 10% x 0,5 tahun = Rp1.000.000 Total yang harus dibayar = Rp20.000.000 + Rp1.000.000 = Rp21.000.000
  1. Angsuran per bulan = Rp21.000.000 / 6 bulan = Rp3.500.000

BACA JUGA:Cara Mengecek KTP yang Tercatat pada Pinjol, Nasabah Perlu Waspada Penipuan Data

2. Bunga Efektif

Bunga efektif dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman yang berkurang setiap bulan seiring dengan pembayaran angsuran. Akibatnya, jumlah angsuran akan semakin menurun setiap bulannya.

Rumus cara menghitung besaran bunga pinjaman dengan jenis bunga efektif:

Bunga = Saldo Pokok x Suku Bunga / 12

Contoh perhitungan:

    Pokok pinjaman: Rp250.000.000
  1. Jangka waktu: 15 tahun (180 bulan)
  2. Suku bunga: 10% per tahun
  3. Cicilan pokok per bulan = Rp250.000.000 / 180 bulan = Rp1.388.888
Simulasi perhitungan bunga untuk tiga bulan pertama:

    Bulan pertama: (Rp250.000.000 - Rp0) x 10% / 12 = Rp2.083.333 Bulan kedua: (Rp250.000.000 - Rp1.388.888) x 10% / 12 = Rp2.071.759
  1. Bulan ketiga: (Rp250.000.000 - Rp2.777.776) x 10% / 12 = Rp2.060.185
Angsuran per bulan:

    Bulan pertama: Rp1.388.888 + Rp2.083.333 = Rp3.472.221 Bulan kedua: Rp1.388.888 + Rp2.071.759 = Rp3.460.647 Bulan ketiga: Rp1.388.888 + Rp2.060.185 = Rp3.449.073
3. Bunga Anuitas

Bunga anuitas menghasilkan jumlah angsuran yang tetap setiap bulannya hingga pinjaman lunas. Metode ini sering digunakan untuk pinjaman jangka panjang seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Contoh cara menghitung besaran bunga pinjaman:

    Pokok pinjaman: Rp250.000.000 Jangka waktu: 15 tahun (180 bulan)
  1. Suku bunga: 10% per tahun
  2. Cicilan pokok per bulan = Rp250.000.000 / 180 bulan = Rp1.388.888
  3. Bunga per bulan = Rp250.000.000 x 10% / 12 = Rp2.083.333
  4. Angsuran per bulan = Rp1.388.888 + Rp2.083.333 = Rp3.472.221

BACA JUGA:Berapakah Kriteria Skor Kredit yang Bagus Agar Lolos Pinjaman? Ini Dia Penjelasannya

Pemahaman Lebih Lanjut tentang Bunga Pinjaman

Bunga pinjaman merupakan kompensasi yang dibebankan kepada peminjam atas jasa penyediaan dana oleh lembaga keuangan. Bagi bank, bunga pinjaman merupakan sumber pendapatan utama yang menunjang operasional sehari-hari.

Selain tiga jenis bunga yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat juga bunga mengambang (floating). Bunga jenis ini berfluktuasi mengikuti suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik, maka bunga pinjaman juga akan naik, begitu pula sebaliknya. Bunga mengambang sering diterapkan pada KPR setelah periode suku bunga tetap berakhir.

Bunga flat umumnya digunakan untuk pinjaman jangka pendek seperti kredit kendaraan bermotor atau Kredit Tanpa Agunan (KTA). Sementara itu, bunga efektif dianggap lebih adil bagi nasabah karena perhitungannya didasarkan pada sisa pokok pinjaman yang terus berkurang.

Bunga anuitas menggabungkan konsep bunga flat dan efektif. Pada awal masa pinjaman, porsi bunga lebih besar dibandingkan porsi pokok. Namun, menjelang akhir masa pinjaman, porsi pokok akan lebih besar dibandingkan porsi bunga.

Kesimpulan

Memahami  cara menghitung besaran bunga pinjaman sangat penting bagi calon peminjam. Pengetahuan ini membantu dalam membuat keputusan finansial yang lebih baik dan menghindari kesulitan keuangan di masa depan.

Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan untuk mempertimbangkan jenis bunga yang ditawarkan, melakukan simulasi perhitungan, dan memahami konsekuensi finansial dari pinjaman tersebut. Dengan demikian, peminjam dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif dan bertanggung jawab.(*)

 

Kategori :