DISWAYJATENG, PEMALANG - Masa panen jagung membuat stok jagung cukup melimpah, hal itu berpengaruh pada harga jagung yang saat ini sangat murah di petani. Petani mengeluh karena harga jagung tak kunjung naik, sehingga pendapatan petani turun drastis.
Saryo, petani jagung di Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang mengatakan, penyewa lahan pertanian untuk ditanami jagung, merasakan bahwa harga jagung masih cukup rendah dibandingkan harga padi. Padahal jagung melimpah dan hasil panen bagus.
"Harga jagung kisaran Rp4.500 per kilogram, sementara harga gabah sekitar Rp6.000 per kilogram," katanya.
BACA JUGA:Jembatan Sidamulya Sempit dan Butuh Pelebaran, DPRD Kabupaten Tegal Bilang Begini
Petani banyak yang sedang panen jagung, dan masih berlangsung hingga saat ini, jagung berkualitas, bagus dan melimpah, tapi sayang harga masih murah. Para petani berharap harga jagung bisa naik, agar bisa mendapatkan keuntungan yang semestinya.
"Kalau harga murah terus maka petani rugi, apalagi jagung menumpuk belum laku semua," tambahnya.
BACA JUGA:DPRD Kabupaten Tegal Terima Kunjungan Kerja dari Purbalingga
Tardi, petani jagung lainnya menuturkan, biasanya masa panen jagung berlangsung sekitar 4 bulan, hamparan jagung banyak ditemukan disepanjang jalan desa saat musim panen. Ketika sudah dipanen, jagung harus dijemur dan dipastikan kering merata, apalagi saat ini stoknya melimpah sehingga disimpan dalam waktu lama.
"Ada beberapa petani yang menyimpan jagung dan menunggu harga naik baru dijual supaya dapat untung maksimal," ujarnya.