DISWAY JATENG - Tari tradisional adalah tarian yang telah berkembang di suatu daerah yang diwariskan dari generadi ke generasi. Salah satu tarian tradisional unik Jawa Tengah yang populer di Era Modern sangat penting untuk edukasi anak dan terus melestarikan budaya Jawa yang kini semakin terkikis zaman.
Setiap daerah di Indonesia memiliki beraneka ragam budaya yang menjadi ciri khas masing-masing wilayah, tak terkecuali budaya masyarakat Jawa Tengah. Salah satunya memiliki tarian tradisional unik Jawa Tengah yang populer di Era Modern saat ini. Tarian tradisional unik Jawa Tengah yang populer di Era Modern sendiri muncul karena pengaruh dari penguasa adat, ritual agama, dan hadirnya Belanda. Tarian ini kerap dipertunjukkan saat acara atau upacara adat tertentu. Tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga edukasi, karena setiap tarian Jawa Tengah memiliki ceritanya sendiri. Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang memiliki banyak tarian tradisional yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten. Berbagai tarian tradisional unik di Jawa Tengah yang populer di Era Modern dikembangkan secara turun temurun mulai dari tarian yang populer hingga tarian yang jarang diketahui.Yuk simak ulasan dan baca sampai selesai ya!
BACA JUGA:Tradisi Kearifan Lokal Jawa Tengah Yang Unik favorit Wisatawan
Berikut ini tarian tradisional unik Jawa Tengah yang populer di Era Modern, yaitu:
1. Tari Sintren
Ada Tari Sintren yang memiliki arti sintren, paduan dari kata si dan tren. Dalam bahasa Jawa, si artinya dia dan tren artinya tri atau panggilan yang berasal dari kata putri. Jadi, Tari Sintren memiliki arti Si Putri yang merupakan pemeran utama pada pertunjukan tarian ini.
Popularitas tarian ini sudah meluas hingga pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah, tepatnya di Pekalongan. Menariknya, tarian satu ini juga dikenal sebagai salah satu tarian dengan nuansa magis atau mistis. Ceritanya tentang cintah dari Sulasih dan Sulandono.
2. Tari Gambyong
Kemudian, ada lagi Tari Gambyong yang berasal dari wilayah Surakarta. Mulanya, tarian ini hanyalah sebuah tarian rakyat biasa yang kerap digelar saat masuk pada musim panen padi. Namun, beberapa waktu belakangan, Tari Gambyong dipertunjukkan sebagai acara yang sakral sekaligus penghormatan kepada para tamu yang datang berkunjung.
Asal mula nama tarian ini diambil dari nama penari yang punya suara indah dan tubuh yang sangat lentur, yaitu Sri Gambyong. Sri Gambyong berhasil menarik perhatian banyak orang, sehingga akhirnya sampai ke telinga Sunan Paku Buwono IV. Kemudian, Sunan mengundang Sri Gambyong dan memintanya menari di istana.
Jumlah penari untuk tarian ini tidak ada syaratnya, adapun peranti gamelan yang digunakan sebagai pengiring lagu Tari Gambyong adalah kendang, gong, gambang, dan kenang.
3. Tari Serimpi
Tari Serimpi merupakan tarian klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini bisa dibilang telah ada sejak zaman feodal dan berkembang di kalangan keraton. Menariknya, Tari Serimpi juga disebut sebagai tarian tradisional yang sudah mencapai level keindahan yang tinggi.
Tarian Serimpi sangat khas dengan gerakan yang gemulai yang mendeskripsikan budi pekerti yang halus, lemah lembut, dan sopan. Anda bisa melihat tempo gerakan yang pelan dan anggun dengan iringan musik gamelan yang mengalun magis.
Tarian ini sering kali dianggap sama dengan benda pusaka yang menggambarkan kekuasaan raja sejak era Jawa Hindu. Pementasan tari ini juga hanya boleh dilakukan oleh penari yang sudah dipilih oleh keraton.