Anemia defisiensi vitamin dapat disebabkan oleh pola makan, sedangkan anemia pernisiosa dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu yang membatasi penyerapan vitamin, penyakit autoimun tertentu, kelainan genetik, gaya hidup, dan faktor risiko lainnya.
3. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik adalah jenis anemia langka yang terjadi ketika sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada yang dapat diproduksi oleh tubuh, dalam proses yang disebut hemolisis.
BACA JUGA:Suplemen Penambah Darah Solusi Ampuh untuk Penderita Anemia
Anemia ini dapat disebabkan oleh masalah genetik, infeksi, penyakit autoimun atau paparan zat tertentu yang merusak sel darah merah.
4. Anemia aplastik
Anemia aplastik adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kerusakan atau tidak berfungsinya sumsum tulang, sehingga tidak dapat menghasilkan sel darah yang cukup.
Kondisi ini dapat bersifat akut atau kronis dan dapat disebabkan oleh riwayat keluarga, penyakit autoimun, radiasi, paparan kemoterapi, infeksi, efek obat-obatan tertentu (beberapa antibiotik, obat penekan imun, dan beberapa obat antiinflamasi nonsteroid), serta kanker yang telah menyebar ke tulang.
5. Anemia sel sabit
Sel darah merah biasanya berbentuk bulat dan fleksibel serta mudah bergerak melalui pembuluh darah.
Pada anemia sel sabit, beberapa sel darah merah berbentuk sabit atau bulan sabit.
Sel-sel sabit ini keras dan lengket, memperlambat atau menghalangi aliran darah, menyebabkan rasa sakit dan meningkatkan risiko infeksi dan cedera.
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi genetik yang mengubah struktur hemoglobin.
Pada pasien anemia sel sabit, perubahan genetik pada rantai beta hemoglobin menyebabkan hemoglobin normal (HbA) digantikan oleh hemoglobin S (HbS).
Ketika sel darah merah membawa oksigen, hemoglobin S membentuk agregat, sehingga mengubah bentuk sel darah merah menjadi berbentuk sabit.
Sel darah merah yang berbentuk abnormal ini dapat menyumbat pembuluh darah, menghalangi aliran darah, dan menyebabkan berbagai komplikasi.