Oleh karena itu, penting untuk memastikan kecukupan asupan vitamin C.
Buah-buahan seperti jeruk, blueberry, stroberi, kiwi, dan tomat merupakan sumber vitamin C yang baik.
Mengombinasikan makanan tinggi zat besi dengan makanan yang kaya vitamin C dapat meningkatkan efisiensi penyerapan zat besi.
Sebagai contoh, memasukkan jus jeruk saat mengonsumsi hidangan yang mengandung zat besi.
4. Konsultasi dengan Dokter
Setiap langkah dalam penanganan anemia pada ibu hamil sebaiknya dilakukan dengan pengawasan dan saran dokter.
Konsultasi dengan dokter sejak awal kehamilan untuk menentukan rencana perawatan yang sesuai sangat penting.
Dokter dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai dosis suplemen yang diperlukan, memberikan saran diet yang cocok, dan memonitor perkembangan kesehatan ibu hamil secara keseluruhan.
5. Pemantauan Rutin dan Perawatan
Pemeriksaan darah yang rutin selama kehamilan akan membantu dalam memantau kadar hemoglobin dan respons tubuh terhadap perawatan.
Jika diperlukan, dokter dapat menyesuaikan rencana perawatan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil.
Pemantauan yang baik akan membantu mencegah atau mengatasi komplikasi yang mungkin timbul akibat anemia.
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan ibu hamil dapat mengatasi anemia saat hamil dengan efektif dan menjaga kesehatan diri sendiri serta perkembangan janin dengan optimal.
Anemia pada ibu hamil tidak boleh dianggap enteng, karena dapat berdampak negatif pada perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil secara keseluruhan.
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala anemia seperti yang telah disebutkan(*)