DISWAYJATENG - Sebelum menjalani prosedur facelift, kamu harus tahu terlebih dahulu manfaat dan risiko facelift sehingga kamu bisa mempertimbangkannya.
Facelift dapat mengencangkan kulit wajah dan memberikan tampilan yang lebih muda, tetapi juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti perbedaan proporsi sisi kiri dan kanan wajah.
Seiring bertambahnya usia, kulit akan kehilangan elastisitasnya sehingga menyebabkan keriput dan kendur di beberapa bagian tubuh.
Pengencangan wajah atau rhytidectomy dapat dilakukan sebagai cara untuk menjaga kulit wajah tetap muda. Operasi ini juga dapat dilakukan untuk mereposisi otot, kulit, dan lemak.
Namun, sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini, sebaiknya Kamu mengetahui manfaat dan risiko facelift.
1. Manfaat Facelift
Pengencangan wajah biasanya dilakukan pada pasien yang berusia antara 40 dan 60 tahun. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan untuk melakukan prosedur ini pada pasien yang lebih muda atau lebih tua dari kelompok usia ini.
BACA JUGA:Kulit Meradang Pasca Facial? Begini 5 Cara Mengatasinya dengan Cepat
Hasil terbaik dari facelift dicapai ketika kulit pasien tetap elastis meskipun mengalami penuaan.
Pengencangan wajah dapat mengurangi kekenduran dan lipatan kulit di pipi dan garis rahang serta perubahan lain yang berkaitan dengan usia.
Efek dari operasi facelift dapat bertahan hingga sekitar 10 tahun. Namun, ini tidak berarti bahwa penuaan akan berhenti sepenuhnya.
Operasi ini juga tidak mengurangi garis-garis halus dan kerusakan akibat sinar matahari pada kulit.
Operasi lain yang sering dilakukan bersamaan dengan facelift adalah neck lift untuk leher, pengencangan alis untuk dahi, dan operasi kelopak mata.
Implan wajah dan filler atau suntikan lemak juga dapat dilakukan sebagai prosedur tambahan dalam sejumlah operasi facelift.
2. Prosedur Pengencangan Wajah