DISWAYJATENG, PEMALANG - Langkanya jahe di petani maupun dipasaran, diperkirakan membuat harga jahe semakin mahal. Peningkatan harga jahe terjadi secara bertahap, namun kebanyakan petani tidak memiliki jahe di lahannya karena telah di panen.
BACA JUGA:Dinas Perkim Kabupaten Tegal Cacat 170 Perumahan Wajib Serahkan PSU
Ruminah, petani jahe di Desa Gunungsari, Kecamatan Pulosari mengatakan, jahe sudah habis di lahan karena telah panen. Saat ini harga jahe cukup mahal, namun sudah langka dan sulit didapatkan, lahan yang biasanya di penuhi tanaman jahe juga kebanyakan sudah kosong.
"Harga jahe naik terus dan sekarang sudah mencapai Rp18.000 per kilogram, namun barangnya langka," katanya.
BACA JUGA:Toilet Umum Obyek Wisata di Kota Tegal akan Digratiskan
Mahalnya harga jahe sekarang ini, sebenarnya menguntungkan bagi petani karena keuntungan berlipat. Namun karena rata rata telah habis masa panen, membuat petani tidak bisa menikmatinya, bahkan banyak yang masih tanam kembali.
"Untuk dapat jahe dan dijual kembali, biasanya tengkulak mengambil dari daerah lain," imbuhnya.
BACA JUGA:Pelatihan Jurnalistik Pelajar Jadi Program Tahunan PWI Kabupaten Pemalang
Wamah, salah satu tengkulak jahe menjelaskan, untuk Desa Gunungsari dan Jurangmangu, jahe telah habis panen. Akan tetapi banyak pelanggan yang datang untuk membeli jahe, sehingga diusahakan mengambil dari daerah lain agar kebutuhan akan jahe terpenuhi.
"Pelanggan rata rata pedagang eceran, yang menjual di pasar pasar atau warung warung sayur," ucapnya.