DISWAYJATENG, YOGYAKARTA - Siti Atikoh Supriyanti, istri capres 2024 Ganjar Pranowo melanjutkan safari politiknya ke Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (6/12). Mengawali kegiatan, Atikoh bertemu ratusan petani perempuan pesisir di Kulon Progo.
Atikoh disambut seni tradisional Gejog Lesung yang dimainkan oleh perempuan tani setempat. Atikoh bahkan ikut memainkan instrumen musik perkusi itu bersama ibu-ibu lainnya, tanpa terlihat canggung dan langsung menyesuaikan irama ketukan.
BACA JUGA:SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal Bekali Siswa SMK Muhammadiyah 1 Pemalang
"Walah Bu Ganjar luwes kok mainnya," ujar warga melihat aksi Atikoh.
Acara itu bertajuk Pertemuan Perempuan Tani Ngulir Budi Bakti Nagari. Selain itu ada pula Pameran Produk KWT, di antaranya olahan kuliner siap konsumsi berupa Dhawet Temulawak, Jahe Wangi hingga Pepes Presto Ikan.
Atikoh senang lantaran produk dari KWT sudah dirancang dengan sangat baik. Kemasan rapi serta informasi yang lengkap. Hanya butuh sedikit tambahan polesan agar sempurna.
BACA JUGA:Beri Pengawasan Khusus Wahana Berisiko di Kabupaten Tegal
"Produk olahannya keren-keren ya. Diversifikasi pangannya udah jalan. Memang petani itu hebat-hebat apalagi yang perempuan," ujar Atikoh.
Ibu satu anak itu didampingi kader PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati dan anggota DPR MY Esti Wijayati. Atikoh berbicara program ketahanan pangan yang dibawa pasangan Ganjar-Mahfud.
"Soal kedaulatan pangan ini, Mas Ganjar sangat konsen betul. Salah satu yang menjadi misinya adalah mengembalikan Bulog pada fungsi awalnya yaitu mengurus serta mengelola komoditas pangan nasional," ucap Atikoh.
BACA JUGA:Melalui Jambore Kader Kesehatan, Tingkatkan Motivasi Kader Posyandu di Kabupaten Pemalang
Sebab dengan begitu, Atikoh mengatakan, baik petani maupun konsumen tidak akan merasa dirugikan. Khususnya petani di masa panen. Dalam kesempatan itu pula, Atikoh secara khusus menyampaikan rasa syukurnya kepada para petani.
"Sekaligus dalam kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada petani. Sebab tanpa panjenengan, saya pasti kelaparan," ujar Atikoh disambut gemuruh tepukan tangan para petani.
Ia juga sempat berdialog dengan seorang petani perempuan bernama Isyanti. Petani berusia 50 tahun itu curhat tentang perjuangan mempertahankan lahan dari kontrak karya pertambangan. Isyanti berharap, kelak ketika Ganjar-Mahfud memimpin Indonesia di tahun 2024 bisa mengkaji ulang dan memberi petani haknya.
BACA JUGA:Yenny Wahid ke Pemalang, Bawa Misi Politik Persatuan Indonesia